Mendiktisaintek Dorong Kampus Perkuat Riset Terapan dan Kolaborasi Industri

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk lebih aktif mengembangkan riset terapan yang dapat dimanfaatkan langsung oleh dunia industri.

Elara | MataMata.com
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 10:15 WIB
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto (kiri) dan Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman (kanan) di sela Peluncuran Program Riset Strategis di Jakarta, Senin (29/9/2025). ANTARA/Sean Filo Muhamad/aa.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto (kiri) dan Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman (kanan) di sela Peluncuran Program Riset Strategis di Jakarta, Senin (29/9/2025). ANTARA/Sean Filo Muhamad/aa.

Matamata.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk lebih aktif mengembangkan riset terapan yang dapat dimanfaatkan langsung oleh dunia industri.

Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, Brian menegaskan bahwa riset terapan yang terukur, dapat direproduksi (replicable), serta berorientasi pada skala ekonomi, berperan penting dalam meningkatkan inovasi masyarakat agar lebih terstruktur dan memiliki daya saing.

"Setidaknya kita punya marketplace sendiri yang pro terhadap produk Indonesia," ujarnya.

Ia menambahkan, kementeriannya siap mendukung pendanaan riset, dengan catatan hasil penelitian tersebut benar-benar digunakan oleh industri.

"Kita perlu sama-sama riset. Dana riset bisa dari kementerian, tapi harus ada jaminan bahwa hasilnya terpakai," tegas Brian.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya memperkuat pendekatan interdisipliner yang menghubungkan bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) dengan ilmu sosial humaniora.

Menurut Brian, penguasaan fundamental STEM tetap menjadi dasar, namun harus diimbangi dengan wawasan bisnis, kebijakan, dan aspek sosial agar hasil inovasi dapat lebih cepat terserap pasar.

"Mahasiswa teknik perlu juga memahami ekosistem kebijakan dan pasar. Jadi tidak hanya membuat, tapi juga bisa memengaruhi dan mendorong pemanfaatannya," jelasnya.

Melalui penguatan pendidikan STEM, Brian berharap lahirnya gagasan-gagasan baru yang dapat memperkuat peran perguruan tinggi dalam menjawab tantangan industrialisasi nasional.

Baca Juga: Gubernur Jabar Ajak ASN dan Masyarakat Sisihkan Rp1.000 Per Hari untuk Pendidikan dan Kesehatan

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan bahwa perguruan tinggi harus...

news | 14:30 WIB

Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan adanya peningkatan jumlah korban yang mendapatkan perawatan medis akibat insiden...

news | 12:15 WIB

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti arahan Menko Polkam Jenderal TNI (Purn) ...

news | 10:15 WIB

Para nelayan di kawasan Pantai Baru dan Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DI...

news | 08:15 WIB

Polda Jawa Tengah melalui Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) kini menyediakan saluran pelaporan digital bernama Duma...

news | 06:00 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bertolak ke Johannesburg, Afrika Selatan, pada Jumat (21/11), untuk menghadiri KTT...

news | 16:00 WIB

Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja likuiditas ekonomi atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2025 menun...

news | 15:15 WIB

Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono memastikan seluruh infrastruktur t...

news | 14:00 WIB

PT Taspen (Persero) memastikan akan mengelola dana rampasan kasus dugaan korupsi investasi fiktif senilai Rp883,038 mili...

news | 13:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadi...

news | 12:31 WIB