Ariel NOAH ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (9/2/2023). (MataMata.com/Rena Pangesti)
“Bayangin saja kalau setiap mau pakai lagu harus cari satu-satu penciptanya, itu bisa makan waktu lama, bahkan kadang nggak tahu mereka di mana. Ini yang jadi PR bersama,” jelas Ariel.
Ia berpendapat bahwa selama ini peran LMKN cukup penting, sehingga koordinasi antara sistem kolektif dan direct license perlu diatur secara baik agar tidak merugikan kedua pihak.
Sementara itu, Ariel juga menyebut banyak musisi yang sebenarnya tidak paham teknis soal hak cipta dan perizinan karya mereka, karena lebih sering fokus dalam berkarya. Ia mendorong adanya edukasi yang masif, sehingga para pencipta lagu bisa memahami hak dan prosedur perlindungan deras atas karya mereka.
“Banyak musisi mungkin nggak terlalu ngerti soal izin-izin seperti ini. Mereka yang penting bikin lagu, dibawain orang lain juga senang. Tapi sebenarnya hak ekonomi itu penting, dan kita harus sama-sama paham sistemnya,” ujarnya menegaskan.
Ariel juga turut menyoroti kasus-kasus pelanggaran hak cipta yang kerap muncul akhir-akhir ini. Menurutnya, banyak musisi merasa dirugikan ketika lagu mereka digunakan tanpa izin atau tanpa kompensasi yang layak.
Namun, ia berharap masyarakat juga bisa memahami proses di balik perizinan lagu, agar tidak hanya mengedepankan tuntutan semata.
Dalam kesempatan terpisah yang dilansir Lampost.co, Ariel kembali mengajak seluruh elemen di industri musik—baik musisi, label, hingga pengguna karya—untuk saling menghargai hak cipta dan patuh terhadap ketentuan hukum yang berlaku.