Dudung Tanggapi Isu Anggota BAIS Jadi Provokator Demo

Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman angkat bicara terkait isu yang menyebut anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI terlibat sebagai provokator dalam aksi demonstrasi.

Elara | MataMata.com
Kamis, 04 September 2025 | 19:15 WIB
Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/9/2025). (ANTARA/Andi Firdaus)

Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/9/2025). (ANTARA/Andi Firdaus)

Matamata.com - Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman angkat bicara terkait isu yang menyebut anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI terlibat sebagai provokator dalam aksi demonstrasi.

Saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, Dudung menegaskan dirinya belum bisa memastikan kebenaran informasi tersebut.

“Itu keabsahannya juga saya masih belum monitor ya. Apakah itu benar apa tidaknya, walaupun memang ada yang ditangkap,” ujarnya usai menghadiri rapat bersama Presiden RI Prabowo Subianto.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu menjelaskan, keberadaan intelijen di lapangan merupakan hal yang wajar untuk memantau perkembangan situasi. Ia menekankan, TNI tidak memiliki tujuan lain selain memantau kondisi agar dapat menyiapkan langkah jika diminta membantu kepolisian.

"Informasi-informasi itu mungkin dari kelompok intelijen yang bisa masuk ke dalam,” katanya.

Terkait kabar penangkapan anggota BAIS, Dudung mengaku belum menerima laporan resmi. Ia menyebut Wakil Panglima TNI sudah lebih dulu memberikan keterangan, sementara dirinya masih menunggu kejelasan dari pihak TNI.

“Pernyataan dari pihak TNI sendiri sampai sekarang saya belum tahu,” ujarnya.

Isu mengenai penangkapan anggota BAIS TNI mencuat di media sosial. Unggahan tersebut menampilkan foto seorang pria yang diamankan berikut kartu identitas BAIS, dengan klaim penangkapan terjadi di Pejompongan, Jakarta, pada 29 Agustus 2025.

Namun, TNI membantah tegas kabar tersebut. Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita memastikan tidak ada prajurit TNI yang ditangkap.

Mabes TNI juga menyebut narasi yang beredar itu tidak benar dan menyesatkan. Kapuspen TNI Brigjen Freddy Ardianzah menilai unggahan tersebut sebagai framing negatif yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman publik. (Antara)

Baca Juga: KPK Periksa Wasekjen GP Ansor Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menegaskan bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahada...

news | 16:15 WIB

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menegaskan bahwa penyelesaian per...

news | 16:15 WIB

Kementerian Agama (Kemenag) memastikan proses peralihan aset haji kepada Kementerian Haji dan Umrah berlangsung lancar t...

news | 15:15 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di...

news | 14:16 WIB

Presiden Prabowo Subianto menegaskan pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di Kementerian Agama RI merupaka...

news | 13:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan melakukan pengambilan sampel data dari sebagian stasiun pengisian bahan bakar um...

news | 12:15 WIB

Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kebumen, Afifuddin Chanif Al Hasani, mengingatkan para santri di sel...

news | 11:00 WIB

Legenda Manchester United, Luis Nani, kembali menyapa para penggemar Setan Merah di Indonesia. Ini menjadi kunjungan ket...

news | 09:15 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menerima surat istimewa dari seorang siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) II Bandun...

news | 08:15 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya praktik pertambangan yang bertanggu...

news | 07:15 WIB