Bulog Tegaskan Stok Beras Nasional 3,9 Juta Ton Terjaga Mutunya

Perum Bulog memastikan kualitas stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 3,9 juta ton tetap terjaga demi menjamin ketersediaan pangan pokok masyarakat di seluruh Indonesia.

Elara | MataMata.com
Jum'at, 05 September 2025 | 10:00 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menjawab pertanyaan awak media di Jakarta, Selasa (2/9/2025). ANTARA/Harianto

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menjawab pertanyaan awak media di Jakarta, Selasa (2/9/2025). ANTARA/Harianto

Matamata.com - Perum Bulog memastikan kualitas stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 3,9 juta ton tetap terjaga demi menjamin ketersediaan pangan pokok masyarakat di seluruh Indonesia.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, beras yang disalurkan melalui program pemerintah seperti Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun bantuan pangan selalu melewati proses pemeriksaan kuantitas dan kualitas sebelum dikemas ulang.

"Bulog berkomitmen untuk memastikan beras yang sampai ke masyarakat selalu dalam kondisi baik dan layak konsumsi," ujar Rizal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (4/9).

Ia menambahkan, pemeriksaan kualitas juga dilakukan secara berkala melalui laboratorium terakreditasi nasional. Hasil pengujian terakhir pada Agustus 2025 di Laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech dan PT Sucofindo menunjukkan beras di gudang Bulog masih memenuhi standar yang ditetapkan.

Sebagai BUMN pangan, Rizal menegaskan pihaknya terus menjaga kualitas beras demi stabilitas pasokan dan harga pangan nasional. “Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan nasional tetap terjaga,” imbuhnya.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto menambahkan, dari total stok 3,9 juta ton beras, sekitar 2,95 juta ton atau 75 persen berasal dari pengadaan dalam negeri, sedangkan sisanya dari impor sesuai penugasan pemerintah pada akhir 2024.

Ia memastikan seluruh stok dikelola dengan ketat agar tetap layak konsumsi. Hanya kurang dari 0,1 persen stok yang perlu dilakukan reproses sebagai upaya perbaikan mutu. “Reproses yaitu langkah yang dilakukan sebagai tindakan perbaikan beras agar kualitas terjaga, dapat disalurkan, dan layak untuk dikonsumsi,” jelasnya.

Untuk menjaga kualitas di gudang, Bulog menerapkan sistem Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT) melalui perawatan rutin seperti penyemprotan (spraying), fumigasi jika ada indikasi serangan hama, hingga monitoring harian terhadap kondisi gudang dan lingkungan penyimpanan.

“Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan untuk memastikan kelayakan konsumsi. Semua langkah ini merupakan bentuk komitmen Bulog dalam memastikan stok beras yang dikelola tetap higienis, aman, dan bermutu,” tegas Suyamto. (Antara)

Baca Juga: Sivitas Akademika Undip Serukan Perdamaian dan Keadilan untuk Bangsa

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Tim patroli gabungan meringkus tiga orang terduga pelaku perburuan liar satwa dilindungi jenis rusa di Pulau Komodo, Kab...

news | 16:30 WIB

Presiden Prabowo Subianto menjenguk tiga korban kecelakaan yang tertabrak mobil pengantar program Makan Bergizi Gratis (...

news | 15:39 WIB

Anggota DPR RI Atalia Praratya dijadwalkan menghadiri sidang perdana gugatan cerai terhadap suaminya, Ridwan Kamil, yang...

news | 15:15 WIB

Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri menyiapkan penerapan pidana lingkungan hidup hingga tind...

news | 14:00 WIB

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menargetkan tumpukan sampah di Tempat Pengolahan Sampah ...

news | 13:02 WIB

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa penyaluran bantuan beras pemerin...

news | 11:15 WIB

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan kesiapan memproduksi alat pemindai peti kemas atau X-Ray yang dilengk...

news | 10:00 WIB

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait insiden kecelakaan ...

news | 09:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga tersangka Muhammad Chusnul (MC) menerima aliran dana hingga Rp12 miliar dalam...

news | 08:00 WIB

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait progres pen...

news | 07:00 WIB