China Tegas Bantah Tuduhan Konspirasi Trump dengan Rusia dan Korea Utara

Pemerintah China menepis tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menuding adanya konspirasi antara China, Rusia, dan Korea Utara melawan Washington.

Elara | MataMata.com
Jum'at, 05 September 2025 | 13:00 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Matamata.com - Pemerintah China menepis tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menuding adanya konspirasi antara China, Rusia, dan Korea Utara melawan Washington.

"China tidak pernah menargetkan pihak ketiga mana pun dalam mengembangkan hubungan diplomatik dengan negara mana pun," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers di Beijing, Kamis (4/9).

Sebelumnya, Trump melalui platform Truth Social pada Rabu (3/9) menyebut parade militer di Beijing sebagai tanda adanya rencana konspirasi. "Pertanyaan besar yang harus dijawab adalah apakah Presiden Xi dari China akan menyebut dukungan besar dan ‘darah’ yang diberikan Amerika Serikat kepada China untuk membantu negara itu memperoleh KEMERDEKAANNYA dari penjajah asing yang sangat bermusuhan," tulis Trump.

Ia menambahkan, "Saya berharap mereka dihormati dan diingat atas keberanian dan pengorbanan mereka. Semoga Presiden Xi dan rakyat China yang luar biasa merayakan hari yang hebat dan abadi. Sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin dan Kim Jong Un, saat kalian berkonspirasi melawan Amerika Serikat."

Menanggapi hal tersebut, Guo menegaskan bahwa tujuan China mengundang tamu asing dalam peringatan 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia adalah mengenang sejarah bersama bangsa-bangsa cinta damai.

"Tujuannya adalah untuk menghormati para pahlawan yang gugur, menghargai perdamaian, dan menciptakan masa depan yang lebih baik," ujar Guo.

Dalam pidatonya, Presiden Xi Jinping tidak menyinggung Amerika Serikat, melainkan menyampaikan terima kasih kepada semua negara atas kontribusinya dalam meraih kemenangan.

Trump sendiri, sehari sebelumnya (2/9), menyatakan tidak melihat ancaman dari kemungkinan terbentuknya “poros” China dan Rusia yang berseberangan dengan kepentingan Washington.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kuasa hukum mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, Hotman Paris Hutapea, menegaska...

news | 14:15 WIB

Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin prosesi "Jejak Banon" dalam rangkaian Hajad...

news | 11:15 WIB

Perum Bulog memastikan kualitas stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 3,9 juta ton tetap terjaga demi menja...

news | 10:00 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya pemerataan investasi dan penciptaan lapangan kerja di seluruh daerah,...

news | 09:15 WIB

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa pagu anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ...

news | 08:15 WIB

Sivitas akademika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang terdiri atas rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, de...

news | 07:15 WIB

Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman angkat bicara terkait isu yang m...

news | 19:15 WIB

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menurunkan tim khusus untuk menangani pemulihan korban aksi demonstrasi d...

news | 18:00 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani menggelar pertemuan dengan pimpinan fraksi partai politik di parlemen untuk membahas transfor...

news | 17:15 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Syarif Hamza...

news | 16:00 WIB
Tampilkan lebih banyak