Sejumlah kendaraan saat melintas di kawasan Bundaran HI Jakarta, Kamis (11/12/2025). ANTARA/Khaerul Izan
Matamata.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina menilai, keterlibatan Generasi Z dengan gagasan kreatif dan berpikir di luar kebiasaan atau out of the box menjadi kunci penting dalam menghadapi persoalan sampah di Ibu Kota.
Menurut Wa Ode, permasalahan sampah dan kemacetan merupakan tantangan lama yang belum terselesaikan hingga kini. Karena itu, diperlukan pendekatan baru yang lahir dari generasi muda yang lekat dengan teknologi dan inovasi digital.
“Masalah kemacetan dan sampah adalah tantangan menahun yang membutuhkan ide-ide out of the box dari generasi digital yang akrab dengan teknologi AI dan inovasi,” kata Wa Ode di Jakarta, Kamis.
Ia pun mengapresiasi langkah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo yang mengajak Generasi Z mengikuti lomba pencarian solusi sampah dan kemacetan dalam rangka menyambut 500 tahun Kota Jakarta. Menurutnya, inisiatif tersebut patut didukung karena menghadirkan terobosan segar di luar pola birokrasi konvensional.
Wa Ode menilai, pelibatan kreativitas anak muda menjadi nilai tambah karena membuka ruang kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Selain itu, hadiah berupa kunjungan ke kota-kota global seperti New York dan Beijing dinilainya relevan sebagai bentuk penghargaan sekaligus sarana memperluas wawasan generasi muda tentang tata kelola kota maju.
Ia juga menyatakan dukungannya terhadap komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengembangkan ekosistem pekerja lepas atau gig economy sebagai ruang aktualisasi anak muda yang selama ini menjadi penopang ekonomi digital dan kreatif.
Menurut Wa Ode, penguatan sektor tersebut menjadi penting mengingat kontribusi Jakarta terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai 16,39 persen, sehingga berperan besar dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami berharap kompetisi ini dapat menjaring talenta muda dan memperkuat kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo secara resmi mengajak Generasi Z untuk terlibat dalam lomba pencarian solusi atas persoalan sampah dan kemacetan di Jakarta.
“Pokoknya, hadiahnya akan kami buat menarik dan kalau perlu Gen Z ini nanti kita fasilitasi untuk melihat dunia. Apakah melihat Beijing, New York dan sebagainya, kami fasilitasi untuk itu,” kata Pramono saat memberikan sambutan pada Peluncuran Program Pelatihan Gig Economy bagi Gen Z dan Soft Launching AI Innovation Challenge di Gedung Jakarta Creative Hub, Jakarta Pusat.
Melalui lomba tersebut, Pemprov DKI Jakarta berharap anak muda dapat berkontribusi langsung dengan gagasan dan solusi inovatif terhadap berbagai persoalan perkotaan. Pramono menambahkan, kompetisi itu akan dibuka selama dua bulan agar peserta memiliki waktu yang cukup untuk mematangkan ide terbaik mereka.
Sebelumnya, Pramono juga menyebutkan bahwa volume sampah di Jakarta saat ini berada di kisaran 7.700 hingga 8.000 ton per hari. (Antara)