(Foto: Ist)
Matamata.com - Kehidupan anak selebritas tak selalu berjalan mulus seperti yang terlihat di layar kaca. Hal inilah yang dialami Cinta Kuya, putri pasangan selebriti Uya Kuya dan Astrid Kuya.
Meski dikenal cerdas dan berprestasi, Cinta ternyata menyimpan luka lama yang baru-baru ini diungkap oleh sang ibu di hadapan publik.
Astrid Kuya dengan jujur mengaku bahwa putrinya kerap menjadi korban perundungan atau bully, bahkan sejak usia dini. Dalam sebuah kesempatan, Astrid berbicara langsung mengenai pengalaman pahit Cinta yang selama ini tak banyak diketahui masyarakat luas.
“Dari kecil dia (Cinta Kuya) memang pernah dibully,” ungkap Astrid. Ia mengisahkan Cinta harus menerima perlakuan tidak menyenangkan meskipun dirinya dikenal sebagai anak artis.
Asumsi bahwa anak seorang publik figur akan selalu bahagia dan terbebas dari masalah, menurut Astrid, sangat jauh dari kenyataan.
“Kadang orang mikirnya jadi anak artis itu selalu enak, padahal nggak juga,” tambah Astrid Kuya ketika ditanya soal pengalaman putrinya di lingkungan sekolah maupun dalam pergaulan.
Astrid menguraikan, Cinta sempat kesulitan untuk membuka diri soal perasaan dan pengalaman pahit tersebut. Dalam penuturannya, Astrid menyebut bahwa Cinta memang sudah lama memendam luka akibat perlakuan buruk dari teman-temannya.
“Kami baru tahu banget sudah bertahun-tahun ternyata dia memendam luka,” jelas Astrid, mempertegas betapa beratnya beban yang dipikul sang putri.
Perundungan yang dialami Cinta bahkan terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang, dan membuatnya harus berjuang untuk bangkit dari rasa sakit hati dan trauma.
Baca Juga: Gading Marten Tak Hadir di Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier, Ternyata Ada Alasan Tersendiri
“Sebenarnya dia suka cerita, tapi tidak sedetail itu. Setelah dewasa, baru tahu ternyata dulu sempat ada teman yang berkata kasar sampai mengejek," kata Astrid.
Lebih lanjut, Astrid Kuya sebagai orang tua merasa sangat prihatin sekaligus sedih melihat kondisi psikologis putrinya. Ia pun mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam mendukung anak-anak yang pernah mengalami bully.
“Support keluarga itu penting banget. Kami selalu berusaha jadi pendengar yang baik bagi Cinta,” imbuh Astrid.
Di kesempatan berbeda, Cinta Kuya pun mengutarakan rasa syukurnya karena dukungan dari keluarganya menjadi penopang utama untuk bisa bangkit dan percaya diri kembali. Cinta berharap kisah hidupnya dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak lain yang mengalami hal serupa.
“Nggak apa-apa kalau mau cerita, jangan dipendam sendiri. Aku tahu rasanya, tapi akhirnya bisa belajar jadi lebih kuat,” tutur Cinta dalam wawancara beberapa waktu lalu.
Menghadapi masalah bullying, Astrid dan Uya Kuya berharap masyarakat semakin peduli dengan isu ini. Keluarga besar Kuya pun berkomitmen untuk terus memberikan ruang terbuka agar anggota keluarga, terutama anak-anak, bisa berbicara mengenai masalah yang mereka hadapi.
Astrid menutup, “Kami ingin semua anak-anak tahu, mereka nggak sendiri, ada keluarga yang peduli dan siap membantu. Jangan pernah takut untuk bicara.”
Kisah Cinta Kuya pun menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih peka terhadap isu perundungan yang kerap terjadi di lingkungan sekitar, baik di sekolah maupun di dunia maya. Perhatian serta dukungan keluarga dan orang-orang terdekat sangatlah penting demi kesehatan mental anak-anak generasi penerus.