Surya Paloh Sepakat Soeharto Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan sepakat dengan usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, meski wacana tersebut menimbulkan kontroversi.

Elara | MataMata.com
Minggu, 09 November 2025 | 10:15 WIB
Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh saat diwawancarai di NasDem Tower, Jakarta, Minggu (10/11/2025). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh saat diwawancarai di NasDem Tower, Jakarta, Minggu (10/11/2025). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

Matamata.com - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan sepakat dengan usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, meski wacana tersebut menimbulkan kontroversi.

Surya menilai, Partai NasDem melihat sisi positif dari rencana pemberian gelar tersebut. Menurut dia, meskipun Soeharto memiliki kekurangan, peran dan jasanya terhadap pembangunan nasional tetap perlu diapresiasi.

“Sukar juga kita menghilangkan objektivitas bahwa sosok Presiden Soeharto telah memberikan posisi, peran, dan arti. Keberadaan beliau sebagai presiden membawa progres pembangunan nasional kita cukup berarti, seperti yang kita nikmati hari ini,” ujar Surya Paloh usai acara Fun Walk HUT ke-14 Partai NasDem di Jakarta, Minggu (9/11).

Selama 32 tahun memimpin Indonesia, lanjutnya, Soeharto tentu tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Namun, dalam semangat gerakan perubahan, ia menilai peran objektif Soeharto juga patut dihargai.

“Saya pikir kalau sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk konsekuensi pro dan kontra serta polemik yang terjadi, bagi NasDem lebih baik melihat sisi positifnya saja,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian Sosial mengusulkan 40 nama tokoh untuk mendapat gelar pahlawan nasional. Beberapa di antaranya adalah aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur, Marsinah; Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur); ulama asal Bangkalan Syaikhona Muhammad Kholil; Rais Aam PBNU KH Bisri Syansuri; KH Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang; Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf dari Sulawesi Selatan; serta mantan Gubernur DKI Jakarta Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Agama Nasaruddin Umar meninjau pelaksanaan perayaan Natal di Gereja Katedral Hati Tersuci Maria, Manado, Sulawes...

news | 14:15 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming membagikan bantuan sembako kepada sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Stas...

news | 13:00 WIB

Presiden Prabowo Subianto memberikan ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru 2026 kepada umat Kristiani di seluruh Indonesia...

news | 12:00 WIB

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, memastikan kehadirannya dalam agenda silaturahim ...

news | 10:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan akan menelusuri validitas informasi terkait dugaan aliran dana dalam kasus...

news | 09:07 WIB

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk menjadikan riset s...

news | 08:15 WIB

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mempercepat penyelesaian pembangunan Pelabuhan W...

news | 07:00 WIB

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) telah melakukan klarifikasi terhadap 27 perusahaan yang tersebar di P...

news | 18:03 WIB

Sejumlah pejabat tinggi negara meninjau pelaksanaan ibadah Misa Malam Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Rabu (24/...

news | 17:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi isu dugaan keterlibatan anggota DPR RI dalam kasus dugaan suap ijon proyek...

news | 16:00 WIB