Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat di makam pahlawan nasional Marsinah di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. ANTARA/HO-Pemprov Jatim
Matamata.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa pembangunan Museum Pahlawan Nasional Marsinah di Kabupaten Nganjuk bertujuan mengedukasi generasi muda mengenai semangat dan keberanian dalam memperjuangkan keadilan.
Menurutnya, fasilitas ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan wadah pelestarian nilai kemanusiaan.
“Yang kita bangun bukan hanya gedung, tetapi juga ruang nilai. Di sinilah generasi muda bisa belajar tentang keberanian, kejujuran, dan keberpihakan pada keadilan yang diteladankan oleh Marsinah,” ujar Khofifah dalam keterangan resminya di Nganjuk, Minggu (28/12).
Khofifah menegaskan pentingnya desiminasi perjuangan Marsinah agar tidak berhenti pada penghormatan di makam saja, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa saat ini.
Gubernur hadir langsung mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk berziarah dan melakukan peletakan batu pertama Rumah Singgah sekaligus Museum Pahlawan Nasional Marsinah.
Dalam kesempatan tersebut, keduanya juga melakukan tabur bunga dan bersilaturahmi dengan keluarga almarhumah untuk mengenang perjalanan hidup aktivis buruh tersebut.
“Marsinah mengajarkan kepada kita bahwa keberanian untuk membela kebenaran selalu memiliki harga, tetapi juga memiliki arti yang sangat besar bagi kemanusiaan,” tambah Khofifah.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa pembangunan museum ini merupakan aspirasi dari pihak keluarga yang menginginkan adanya monumen atas perjuangan Marsinah. Museum ini nantinya akan memamerkan berbagai barang peninggalan almarhumah.
"Museum ini akan memamerkan barang-barang peninggalan Marsinah, seperti surat-surat perjuangan, catatan berisi keluh kesah Marsinah kepada kakaknya, buku harian, pulpen, pakaian, dan dokumen lain terkait perjalanan hidupnya sebagai aktivis buruh," jelas Kapolri.
Jenderal Listyo Sigit menambahkan, kegigihan Marsinah dalam memperjuangkan hak-hak buruh harus menjadi obor penyemangat bagi generasi buruh saat ini untuk terus berjuang demi kesejahteraan.
Baca Juga: Legislator Dukung Indonesia Maju sebagai Calon Presiden Dewan HAM PBB 2026
Kakak kandung Marsinah, Marsini, menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah atas terealisasinya pembangunan museum dan rumah singgah tersebut. Ia berharap museum ini tidak hanya menjadi tempat sejarah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi warga Desa Nglundo.
"Masyarakat membuka suvenir termasuk kaus Marsinah dijual untuk menghidupi UMKM di Desa Nglundo sehingga menambah pemasukan dan masyarakat sejahtera serta makmur," tutur Marsini. Ia juga berharap adanya pemeliharaan berkelanjutan agar lokasi tersebut dapat berkembang menjadi destinasi desa wisata. (Antara)