Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah) saat menghadiri Jalan Sehat Santri di Lapangan Gajah Mada, Kabupaten Lamongan, Minggu (26/10/2025). ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Jatim
Matamata.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat meneladani nilai juang dan kebersamaan para santri sebagai modal penting dalam membangun bangsa. Ajakan itu disampaikan saat menghadiri kegiatan Jalan Sehat Santri di Lapangan Gajah Mada, Kabupaten Lamongan, Minggu (26/10).
“Jalan sehat ini menggambarkan bagaimana masyarakat bergerak bersama dalam satu langkah, satu irama, dan satu tujuan. Inilah wujud semangat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi kekuatan bangsa kita,” ujar Gubernur Khofifah.
Kegiatan yang diinisiasi PC Nahdlatul Ulama (NU) dan PC Muslimat NU Kabupaten Lamongan itu menjadi bagian dari rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Ribuan peserta dari berbagai kecamatan turut memeriahkan acara yang juga diisi dengan pembagian beragam hadiah, termasuk satu unit sepeda motor dan paket ibadah umrah sebagai hadiah utama.
Menurut Khofifah, semangat kebersamaan yang ditunjukkan masyarakat Lamongan sejalan dengan makna Hari Santri Nasional, yakni momentum untuk meneguhkan kembali peran santri dan ulama dalam perjuangan serta pembangunan bangsa.
“Dari Hari Santri, kita diingatkan pada Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, ketika para ulama, santri, dan rakyat bersatu mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Semangat itu melahirkan nilai besar Hubbul Wathan Minal Iman, cinta Tanah Air bagian dari iman. Hari ini, semangat itu kita lanjutkan dalam bentuk jihad intelektual, jihad sosial, dan jihad moral,” ujarnya.
Ia menegaskan, perjuangan santri masa kini harus diwujudkan melalui ilmu pengetahuan, akhlak, dan kontribusi nyata bagi bangsa. Hal itu sejalan dengan tema Hari Santri 2025: “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.”
“Santri masa kini dan masa depan harus berani tampil di lini ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, dan kepemimpinan tanpa kehilangan akar spiritual dan moralnya,” katanya.
Selain menjadi ajang olahraga, kegiatan Jalan Sehat juga dirangkai dengan istighatsah dan doa bersama. Bagi Khofifah, hal itu mencerminkan keseimbangan antara ikhtiar lahir dan batin.
“Inilah ciri khas masyarakat Indonesia. Kita menjaga kesehatan jasmani melalui olahraga, dan menyucikan jiwa melalui doa serta munajat kepada Allah SWT. Keseimbangan ini adalah kekuatan sosial dan spiritual yang harus terus kita rawat,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah memberikan apresiasi kepada PC Muslimat NU Kabupaten Lamongan atas konsistensinya menggerakkan kegiatan sosial dan keagamaan yang berdampak nyata bagi masyarakat.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus mendukung kegiatan yang menyehatkan masyarakat, memperkuat ukhuwah, dan menanamkan nilai-nilai keislaman serta kebangsaan. Kami percaya, pembangunan tidak akan berhasil tanpa partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya.
Khofifah menambahkan, nilai perjuangan dan kebersamaan yang diusung dalam kegiatan tersebut sejalan dengan semangat Jatim BISA (Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif) sebagai arah pembangunan manusia Jawa Timur.
“Dengan semangat Jatim BISA, setiap langkah masyarakat Jawa Timur adalah langkah menuju kemajuan bersama. Jalan sehat ini menjadi simbol bahwa kebersamaan adalah kekuatan terbesar kita,” pungkasnya.(Antara)