Golkar: Reshuffle Kabinet Bentuk Respons Prabowo terhadap Aspirasi Rakyat

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menilai perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah merespons aspirasi masyarakat.

Elara | MataMata.com
Kamis, 11 September 2025 | 07:00 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham (kiri). (ANTARA/HO-Partai Golkar)

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham (kiri). (ANTARA/HO-Partai Golkar)

Matamata.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menilai perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah merespons aspirasi masyarakat.

Menurutnya, perubahan susunan menteri dilakukan demi perbaikan kinerja pemerintahan di tengah derasnya tuntutan rakyat.

"Oleh karena itu menteri-menteri muncul dari mana pun dia, apakah dari partai politik atau bukan partai politik, diorientasikan dalam rangka peningkatan kinerja ke depan sesuai dengan harapan masyarakat untuk membantu rakyat memenuhi kepentingan rakyat, masa depan rakyat yg lebih baik," ujar Idrus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/9).

Idrus memprediksi masih akan ada tahap lanjutan reshuffle, mengingat kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) serta Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) hingga kini masih kosong.

"Dengan demikian, pada tahap awal terdapat lima menteri yang dirombak, tetapi terdapat kemungkinan adanya evaluasi terus-menerus," katanya.

Ia menambahkan, Presiden Prabowo telah berkomitmen bahwa kepentingan rakyat harus menjadi prioritas utama dalam pengambilan keputusan.

Terkait nama anggota DPR Fraksi Partai Golkar, Puteri Anetta Komarudin, yang disebut-sebut masuk bursa calon Menpora usai pencopotan Dito Ariotedjo, Idrus mengakui adanya dorongan internal.

"Tergantung pada Pak Prabowo. Yang pasti misalkan Pak Mukhtarudin Sekretaris Fraksi sekarang itu adalah Golkar ada di situ sebagai Menteri P2MI, misalkan di Kemenpora orang Golkar lagi alhamdulillah," ujarnya.

Meski begitu, ia menegaskan penunjukan menteri merupakan hak prerogatif presiden dan bukan soal jatah politik, melainkan profesionalitas.

"Ya patut kami syukuri di satu sisi, tapi di sisi lain tantangan bagi Golkar untuk membuktikan bahwa Golkar memiliki kader terbaik. Tetapi bila tidak, ya ini memang tergantung pada presiden, ini bukan jatah-jatahan ya," tutur Idrus. (Antara)

Baca Juga: Menata Masa Depan Seni Cetak Grafis Indonesia

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Teuku Riefky Harsya menyatakan industri dance di Indonesia tidak ha...

news | 15:30 WIB

Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita aset tanah senilai Rp510 miliar milik Iwan Setiawan Lukminto (ISL), tersangka kasus d...

news | 14:15 WIB

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan pentingnya melestarikan warisan sejarah para tokoh bangsa, termasuk peran aktif ...

news | 13:06 WIB

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menegaska...

news | 13:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menelusuri asal-usul tambahan kuota haji khusus yang diperoleh pendakwah sekal...

news | 11:30 WIB

Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengingatkan agar rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menarik Rp200 ...

news | 09:30 WIB

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menurunkan ratusan prajurit untuk membantu proses evakuasi korban ban...

news | 08:15 WIB

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya menjaga supremasi sipil dalam pertemuan dengan Gerakan Nurani Bangsa (G...

news | 07:00 WIB

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa kebocoran gula rafinasi ke pasaran menjadi salah satu fakt...

news | 17:30 WIB

Anggota Komisi III DPR RI Benny K. Harman menyoroti keputusan vonis mati yang pernah dijatuhkan calon hakim agung Kamar ...

news | 16:33 WIB
Tampilkan lebih banyak