Bulog Tegaskan Kualitas Beras Impor 2024 Tetap Terjamin

Perum Bulog memastikan stok beras yang berasal dari sisa impor tahun 2024 tetap aman untuk dikonsumsi. Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitas maupun kelayakan beras tersebut.

Elara | MataMata.com
Sabtu, 06 September 2025 | 15:30 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal saat kunjungan kerja ke Gudang dan Sentra Pengolahan Beras Bulog, Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (6/9/2025). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal saat kunjungan kerja ke Gudang dan Sentra Pengolahan Beras Bulog, Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (6/9/2025). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

Matamata.com - Perum Bulog memastikan stok beras yang berasal dari sisa impor tahun 2024 tetap aman untuk dikonsumsi. Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitas maupun kelayakan beras tersebut.

“Beras yang ada di tempat kami, termasuk gudang di Jakarta, juga ada stok tahun 2024. Itu kita olah harian (perawatan rutin). Setelah diolah, dibersihkan, dan digunakan alat-alat ini (mesin pemilah modern untuk memastikan beras layak konsumsi), hasilnya kan cukup baik,” kata Rizal saat ditemui di Gudang dan Sentra Pengolahan Beras Bulog, Sunter, Jakarta Utara, Sabtu.

Rizal menjelaskan, pemeliharaan beras dilakukan secara rutin mulai dari harian, mingguan, bulanan, hingga triwulanan. Prosedur tersebut meliputi pemeriksaan kualitas beras, menjaga sanitasi gudang, spraying, hingga fumigasi jika ada indikasi serangan hama.

“Pada prinsipnya, sepanjang beras dipelihara atau dirawat dengan baik, Insya Allah masa pakainya itu panjang. Seperti yang kami lakukan. Ada pemeliharaan harian, mingguan, bulanan, triwulanan, bahkan sampai dengan semesteran,” ujarnya.

Dalam penyaluran beras, Bulog menerapkan sistem First In, First Out (Fifo) dan First Expired, First Out (Fefo). Namun, Rizal menekankan, kondisi riil di lapangan tetap menjadi pertimbangan utama, terutama untuk beras yang mengalami percepatan penurunan mutu sejak awal.

“Mungkin pada saat panen itu tidak sempurna, tidak kering betul. Masih basah, dipaksa masuk ke penggilingan, masuk ke pengering atau dryer. Dipaksa dikeringkan, digiling jadi beras. Ternyata begitu sampai gudang kami, tau-tau warnanya sudah cepat kuning,” jelasnya.

Jika ditemukan penurunan mutu, Bulog akan melakukan tindakan lanjutan seperti fumigasi ulang, pemisahan, hingga pengolahan dengan mesin pemilah modern agar hanya beras layak konsumsi yang sampai ke masyarakat.

Rizal menambahkan, beras yang tidak layak konsumsi tidak serta-merta dibuang. Setelah melalui standar operasional prosedur (SOP) ketat, beras tersebut dialihkan untuk kebutuhan industri lain, seperti pakan ternak.

“Beras-beras yang sudah dipisahkan (beras tak layak konsumsi), kita lokalisir. Nanti kita gunakan sebagai beras untuk kebutuhan pakan (pakan ternak). Jadi tidak dibuang,” kata dia.

Bulog menegaskan, penyaluran beras tetap sesuai penugasan pemerintah, baik untuk beras medium dengan broken maksimal 25 persen maupun beras premium dengan broken maksimal 15 persen.

Baca Juga: Rela Dibayar Murah, Mongol Stres jadi Pemuja Iblis di Film 'Gereja Setan'

Saat ini, kapasitas gudang Bulog di Jakarta mencapai 355.200 ton, tersebar di 74 gudang dengan kapasitas masing-masing sekitar 3.000 ton. Stok tersebut merupakan bagian dari cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 3,9 juta ton, dengan 75 persen di antaranya berasal dari pengadaan dalam negeri.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut, stok beras Bulog hasil impor tahun 2024 masih tersisa 1 juta ton. Ia memastikan kegiatan impor sudah selesai pada 2024 dan tidak dilakukan lagi di 2025.

“Khusus untuk beras luar negeri itu sekarang sisanya 1 juta ton. Usia simpannya yang 7-12 bulan ada 896 ribu ton. Tapi impor sudah selesai tahun lalu dan tidak ada impor tahun ini,” kata Arief pada 22 Agustus lalu. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Anggota Komisi X DPR RI, Andi Muawiyah Ramly, menegaskan agar Kementerian Agama (Kemenag) memastikan penerapan Kurikulum...

news | 11:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan biaya komitmen dalam kasus dugaan korupsi penentuan kuota dan penyeleng...

news | 10:15 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap adanya lobi yang dilakukan asosiasi agensi perjalanan haji kepada pejabat ...

news | 09:15 WIB

Mantan Ketua Badan Anggaran DPR RI 2015, Ahmadi Noor Supit, memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebaga...

news | 08:15 WIB

Pakar Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Tunjung Sulaksono, menilai menteri baru hasil reshuff...

news | 07:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tengah mendalami 11 tuntutan antikorupsi yang diajukan Indonesia Corruptio...

news | 17:53 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan penjelasan atas sejumlah pernyataannya di awal masa jabatan ya...

news | 17:30 WIB

Presiden Prabowo Subianto meminta agar seluruh program pemerintah dijalankan lebih cepat tanpa terhambat alasan administ...

news | 16:15 WIB

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Dwisuryo Indroyono Soesilo, me...

news | 15:15 WIB

Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa menegaskan bahwa DPR akan mendorong Presiden Prabowo Subianto segera menandatangani Pera...

news | 13:15 WIB
Tampilkan lebih banyak