Partai Buruh Tolak Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD: Dinilai Mundur dari Semangat Reformasi

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyatakan penolakan tegas terhadap wacana pengembalian sistem pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Ia menilai, wacana tersebut bertentangan dengan semangat reformasi yang telah mengamanatkan pemilihan langsung oleh r

Elara | MataMata.com
Kamis, 31 Juli 2025 | 19:30 WIB
Presiden Partai Buruh Said Iqbal memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (31/7/2025). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

Presiden Partai Buruh Said Iqbal memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (31/7/2025). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

Matamata.com - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyatakan penolakan tegas terhadap wacana pengembalian sistem pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Ia menilai, wacana tersebut bertentangan dengan semangat reformasi yang telah mengamanatkan pemilihan langsung oleh rakyat.

"Partai Buruh menolak keras ide untuk pemilihan kepala daerah, bahkan pemilihan presiden atau wakil presiden melalui perwakilan, apakah melalui DPRD untuk kepala daerah atau melalui MPR untuk pemilihan presiden," ujar Said Iqbal di Jakarta, Kamis (31/7).

Menurutnya, sistem pemilu tidak langsung justru menyerupai praktik pemerintahan orde baru yang telah dikoreksi melalui gerakan reformasi sejak 1998. Ia menekankan pentingnya mempertahankan prinsip-prinsip demokrasi yang telah diperjuangkan.

"Reformasi mengoreksi kesalahan yang pernah kita lakukan, belum panjang reformasi usianya, 1998 ke 2025 baru berapa tahun. Kita harus terus berkeyakinan bahwa apa yang diperjuangkan di reformasi harus ditegakkan," ucapnya.

Said Iqbal sempat menyinggung sistem electoral college di Amerika Serikat sebagai contoh pemilu tidak langsung. Namun, ia menegaskan sistem tersebut sesuai dengan struktur pemerintahan federal di AS yang telah berjalan selama ratusan tahun.

Ia mengingatkan agar Indonesia tidak terus dijadikan ajang eksperimen sistem politik yang tidak sesuai dengan karakternya. “Indonesia jangan selalu menjadi uji coba untuk perubahan, kita bukan demokrasi barat juga bukan demokrasi timur, kita adalah demokrasi Pancasila yang mengedepankan azas musyawarah mufakat tetapi tidak meniadakan suara rakyat yaitu pemilihan secara langsung,” pungkasnya. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menegaskan bahwa dirinya tidak hanya memprioritaskan sepak bola, mela...

news | 18:00 WIB

Wakil Menteri Hukum Eddy Hiariej mendesak agar Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP...

news | 17:00 WIB

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menegaskan pemerintah bersama D...

news | 16:02 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman ...

news | 16:00 WIB

Badan Anggaran (Banggar) DPR RI mengusulkan agar bantuan pangan berupa 10 kilogram beras per bulan pada periode OktoberN...

news | 14:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendorong pemerintah menerbitkan peraturan presiden yang secara tegas mengatur larang...

news | 13:27 WIB

Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah menegaskan agar penyaluran dana pemerintah sebesar Rp200 triliun ke sejumlah b...

news | 13:06 WIB

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) Fahri Hamzah menyatakan kesiapannya mematuhi putusan Mahkamah...

news | 12:00 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menunda pemberlakuan larangan terhadap aplikasi TikTok. Dalam perinta...

news | 08:15 WIB

Ketua Satuan Tugas Perumahan Hashim S. Djojohadikusumo menegaskan pembangunan perumahan sosial tidak hanya menjawab kebu...

news | 07:00 WIB