Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. ANTARA/HO - Kementerian Kesehatan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyambut baik pelaksanaan CKG di lingkungan pendidikan. Ia menilai program ini bisa menjadi pijakan dalam menciptakan sekolah yang sehat.
“Nanti hasil-hasil dari pemeriksaan kesehatan itu menjadi input untuk kita membangun sekolah sehat,” ungkap Mu’ti.
Dari sisi sosial, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa Sekolah Rakyat memang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan dilakukan lebih awal sebelum siswa masuk asrama.
“Pak Presiden juga memerintahkan, jika ada yang sakit, kita harus menyembuhkan. Supaya setelah sembuh mereka bisa masuk ke Sekolah Rakyat itu,” ucap Agus.
Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk menyatakan seluruh pemerintah provinsi telah menindaklanjuti program ini. Ia menekankan pentingnya akurasi data anak sebagai dasar intervensi yang tepat sasaran.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, memastikan program ini juga akan menjangkau satuan pendidikan keagamaan, termasuk pesantren.
“Biasanya di pesantren tidak semua fasilitas kesehatannya memadai. Maka program Pak Presiden ini menurut saya sangat strategis,” ujarnya. Ia pun berharap pelaksanaan tidak sekadar berdasarkan sampel, melainkan mencakup seluruh pesantren secara menyeluruh. (Antara)