Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah) bersama Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pdt. Victor Tinambunan (kiri) dan Effendy Simbolon (kanan) sesuai menggelar pertemuan di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (18/6/2025). ANTARA/Asep Firmansyah
Matamata.com - Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan komitmen bersama untuk menghadirkan solusi atas berbagai persoalan bangsa, termasuk kerusakan lingkungan dan penguatan toleransi.
Dalam kunjungannya ke Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Rabu (18/6), Ephorus HKBP Pdt. Victor Tinambunan menegaskan peran aktif lembaganya dalam menjaga kelestarian alam Indonesia.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi PBNU dalam menjaga kerukunan di tengah keberagaman.
"HKBP sekarang sedang berusaha ikut dalam arak-arakan bangsa ini, termasuk melestarikan alam Indonesia secara umum," ujar Ephorus Victor.
Pertemuan ini juga menjadi ajang mempererat kerja sama lintas iman yang telah terjalin sejak 2021. Keduanya sepakat untuk memperkuat kolaborasi melalui nota kesepahaman baru yang akan dirumuskan dalam waktu dekat.
HKBP secara tegas menyoroti krisis lingkungan di kawasan Tanah Batak dan Danau Toba. Ephorus Victor menyerukan penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL), yang dinilai memperparah kerusakan ekologis di wilayah tersebut.
"HKBP menyerukan untuk menutup PT TPL karena kami melihat lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya," tegasnya.
Ia menyebut hutan-hutan di Tanah Batak telah berubah menjadi perkebunan monokultur, khususnya eukaliptus, yang menyebabkan krisis air, banjir, hingga longsor.
Karena itu, pendekatan berbasis nilai-nilai keagamaan dianggap penting untuk mendorong kesadaran dan aksi kolektif dalam menyelamatkan lingkungan.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyambut baik langkah HKBP dan menegaskan pentingnya peran agama sebagai sumber solusi dari berbagai tantangan sosial.
Baca Juga: 1,3 Juta Penerima Bansos Alami Gagal Transfer, Kemensos Telusuri Penyebabnya
"NU telah mengartikulasikan secara serius bahwa agama-agama harus hadir sebagai sumber jalan keluar dari masalah-masalah yang dihadapi masyarakat," ujar Gus Yahya.
Ia menyatakan kerja sama PBNU dan HKBP akan menyentuh berbagai isu strategis, mulai dari toleransi beragama, pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, hingga pelestarian lingkungan. (Antara)