Menteri UMKM Siap Tindak Praktik White Label yang Rugikan Industri Olahraga Lokal

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmennya untuk menindak tegas praktik white label dalam industri olahraga, yang dinilai sangat merugikan pelaku usaha dalam negeri.

Elara | MataMata.com
Senin, 08 Desember 2025 | 08:00 WIB
Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman seusai mengisi panel diskusi di Indonesia Sports Summit 2025 yang berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu (07/12/2025). ANTARA/Fajar Satriyo

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman seusai mengisi panel diskusi di Indonesia Sports Summit 2025 yang berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu (07/12/2025). ANTARA/Fajar Satriyo

Matamata.com - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmennya untuk menindak tegas praktik white label dalam industri olahraga, yang dinilai sangat merugikan pelaku usaha dalam negeri.

Maman menyebut praktik ini memberikan dampak buruk yang setara dengan maraknya impor pakaian bekas. Ia menyoroti banyaknya produk impor asal China yang masuk ke pasar Indonesia tanpa kendali.

“Bukan hanya sekedar baju-baju bekas, tapi baju impor dari China yang white label masuk dengan banyak sekali tapi enggak ada saringan, enggak ada batasan,” ujar Maman usai menjadi pembicara panel di Indonesia Sports Summit 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu.

Menurut Maman, industri lokal yang sudah mampu memproduksi perlengkapan olahraga sendiri jelas dirugikan oleh praktik ini. Ia menyampaikan bahwa pemerintah saat ini tengah menelusuri pola masuknya barang white label dan akan mengambil langkah konkret dalam waktu dekat.

Maman juga menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam memberantas praktik tersebut.

Kementerian UMKM, lanjutnya, akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Perindustrian untuk menangani persoalan ini secara menyeluruh.

Praktik white label diketahui sebagai mekanisme memasukkan pakaian baru tanpa merek dari luar negeri, kemudian memberi label baru agar terlihat seperti produk dalam negeri. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menanggapi kemungkinan lembaganya menghadirkan Gubernur Sumater...

news | 11:31 WIB

PT Pertamina Patra Niaga (Persero) memaksimalkan pemanfaatan fasilitas darurat seperti Pertamina Mobile SPBU dan canting...

news | 10:15 WIB

Presiden Prabowo Subianto menyetujui anggaran sebesar Rp60 juta untuk setiap rumah pengungsi yang mengalami kerusakan ak...

news | 09:15 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti keputusan Bupati Aceh Selatan, Mirwan yang menjalankan ibadah umrah di tengah kon...

news | 07:00 WIB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa sebagian besar remaja di Indonesia masih kurang aktivitas fisik. Da...

news | 15:46 WIB

Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah akan menghapus utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para petani di Aceh ...

news | 12:00 WIB

Presiden Prabowo Subianto kembali mengunjungi Aceh pada Minggu untuk memantau langsung penanganan bencana banjir yang me...

news | 10:30 WIB

Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dilaporkan kehabisan stok BBM pada...

news | 08:15 WIB

Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf menyatakan dirinya membuka ruang untuk islah. Hal itu ia sampaikan setelah meng...

news | 06:00 WIB

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) berhasil mengambil alih kembali 7.755 hektare kawasan hutan di Bentang Alam Seblat, Ben...

news | 11:01 WIB