Presiden Prabowo Subianto (ketiga kiri) didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto (kiri) dan Bupati Aceh Tenggara Muhammad Salim Fakhry (kedua kiri) menyapa para pengungsi terdampak banjir bandang di posko pengungsian di Bambel Baru, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, Senin (1/12/2025). Kunjungan Presiden tersebut untuk memantau kondisi pengungsi, memastikan distribusi bantuan tersalurkan dengan baik, serta memantau infrastruktur yang rusak akibat banji dan longsor. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app
Matamata.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) telah menjangkau semua titik pengungsian di wilayah terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pernyataan itu disampaikan Saifullah Yusuf saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto meninjau banjir di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Senin. Ia menekankan bahwa pemerintah pusat dan daerah bergerak bersama memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana.
“Kita memastikan para pengungsi bisa mendapatkan bantuan yang memadai,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.
Kunjungan Presiden dimulai dari lokasi pengungsian di Tapanuli Tengah sekitar pukul 08.30 WIB sebelum melanjutkan peninjauan ke sejumlah daerah lain di Aceh dan Sumatera Barat.
Hingga saat ini, Kemensos mencatat total bantuan logistik cadangan yang telah dikirimkan ke tiga provinsi tersebut mencapai sekitar Rp14,599 miliar. Bantuan itu mencakup makanan siap saji, makanan anak, tenda, selimut, kasur, pakaian, peralatan keluarga, hingga perlengkapan tanggap darurat lainnya.
Selain itu, Kemensos juga mengoperasikan dapur umum dan dapur mandiri dengan dukungan anggaran sekitar Rp4,5 miliar. Menurut Saifullah Yusuf, layanan dapur umum kini beroperasi di 28 titik dengan total kapasitas produksi sekitar 88.000 bungkus makanan per hari, yang terus berjalan hingga Senin atau tujuh hari masa tanggap darurat.
Di Sumatera Barat terdapat sembilan titik dapur umum dengan kapasitas penyajian sekitar 30.000 porsi per hari, sementara di Sumatera Utara terdapat 12 titik dengan kapasitas serupa. Di Aceh, tujuh dapur umum menyediakan sekitar 28.000 porsi makanan setiap hari.
“Kapasitas layanan dapur umum tersebut terus ditingkatkan setiap hari seiring bertambahnya titik pengungsian dan penyesuaian terhadap kebutuhan di lapangan,” katanya.
Ia memastikan distribusi bantuan berjalan seiring dengan pendistribusian logistik melalui sentra, gudang, serta jaringan dinas sosial daerah. Dengan demikian, total dukungan penanganan bencana dari Kemensos hingga hari ini telah mencapai sekitar Rp19,099 miliar.
Selama masa tanggap darurat, Kemensos terus berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, serta pemerintah daerah untuk memastikan bantuan tepat sasaran, terutama bagi kelompok rentan seperti balita, lansia, penyandang disabilitas, dan ibu hamil. (Antara)