Petani di Ambon Panen Perdana Cabai dengan Sistem Pertanian Digital

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Kota Ambon, Maluku, melaksanakan panen perdana cabai dari demplot yang menggunakan konsep pertanian digital.

Elara | MataMata.com
Kamis, 13 November 2025 | 11:15 WIB
Panen perdana cabai dengan sistem pertanian digital di Desa Telaga Kodok, Ambon, Maluku.Antara/John Soplanit

Panen perdana cabai dengan sistem pertanian digital di Desa Telaga Kodok, Ambon, Maluku.Antara/John Soplanit

Matamata.com - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Kota Ambon, Maluku, melaksanakan panen perdana cabai dari demplot yang menggunakan konsep pertanian digital.

“Panen perdana demplot cabai dengan sistem digital farming dilakukan di lahan seluas 0,4 hektare dengan hasil mencapai 2,1 ton,” kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Ilham Tauda, di Ambon, Rabu (12/11).

Ia menjelaskan, penerapan digital farming mencakup sistem penyiraman dan pemupukan otomatis menggunakan alat semprot yang dipasang di tengah lahan.

“Alat semprot ini bekerja sesuai jadwal yang sudah diatur oleh petani,” ujarnya.

Selain itu, terdapat sensor yang berfungsi mendeteksi kebutuhan unsur hara tanah.

Panen perdana tersebut turut dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku, Muhammad Latif, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Cabai yang dipanen merupakan hasil penanaman bersama Gubernur Maluku dan Wali Kota Ambon pada 13 Agustus 2025 melalui gerakan tanam serentak.

Menurut Ilham, secara tampilan dan kualitas, cabai hasil sistem digital farming berbeda dibandingkan metode konvensional.

Sementara itu, Pimpinan BI Maluku, Muhammad Latif, mengaku bersyukur dapat berpartisipasi dalam panen perdana cabai yang menggunakan teknologi pertanian digital tersebut.

Menurut Latif, berdasarkan laporan kelompok tani setempat, penerapan sistem digital mampu meningkatkan hasil panen hingga 50 persen dibandingkan metode konvensional.

Baca Juga: Wamendiktisaintek Apresiasi Riset RISE Unhas yang Berdampak Langsung pada Masyarakat

BI Maluku, lanjut dia, turut berkontribusi menyediakan sejumlah perangkat, termasuk alat pendeteksi kebutuhan unsur hara tanah.

“Kami akan mengembangkan konsep digital farming tidak hanya di Ambon, tetapi juga di Tual dan Pulau Seram,” katanya.

Ia menambahkan, pengembangan komoditas tersebut diharapkan dapat membantu pengendalian laju inflasi di daerah.

Ketua Komunitas Smart Farming Provinsi Maluku, Rasid, menuturkan penerapan sistem pertanian digital pada lahan seluas 0,4 hektare mampu menghasilkan 2,1 ton cabai dengan masa panen hingga 22 kali. Sementara sistem konvensional hanya menghasilkan sekitar 1,6 ton dengan masa panen 15–18 kali.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan harga beras medium dan premium berada dalam kondisi stabil ...

news | 17:08 WIB

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat ribuan wisatawan asal Malaysia menggunakan layanan kereta cepat Whoosh u...

news | 13:00 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa pembangunan Museum Pahlawan Nasional Marsinah di Kabupaten...

news | 11:15 WIB

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB, Oleh Soleh, mendukung penuh pencalonan Indonesia sebagai Presiden Dewan Hak Asa...

news | 09:30 WIB

Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal Zakaria Ali, memberikan apresiasi tin...

news | 07:00 WIB

Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyatakan dukungannya terhadap langkah Menteri Pertanian Andi Am...

news | 15:15 WIB

Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, mengingatkan masy...

news | 13:15 WIB

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan komitmennya untuk melakukan reformasi menyeluruh terh...

news | 11:00 WIB

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menilai kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang dipadukan dengan kampanye Wo...

news | 09:00 WIB

Bareskrim Polri berhasil memulangkan sembilan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan...

news | 07:00 WIB