Arsip foto - Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menjawab pertanyaan awak media ditemui di Kantor Perum Bulog Jakarta, Selasa (2/9/2025). ANTARA/Harianto
Matamata.com - Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan komitmen pihaknya menyerap jagung hasil tanam Polri sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pangan dan mendukung target swasembada jagung nasional secara berkelanjutan.
"Bulog siap menyerap seluruh jagung hasil tanam Polri," kata Rizal dalam keterangan di Jakarta, Rabu (1/10).
Rizal menjelaskan, pada akhir September 2025, Bulog bersama Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, serta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menghadiri Panen Raya Jagung Serentak di Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.
Acara tersebut turut dihadiri Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto. Menurut Rizal, momentum ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung visi swasembada pangan Indonesia tahun 2025.
Ia menekankan, sinergi seluruh pihak mulai dari pemerintah, Bulog, Polri, TNI, hingga masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencapai kemandirian pangan.
"Panen raya jagung bukan sekadar seremoni, tetapi bukti komitmen bahwa kita mampu mengandalkan kekuatan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional," ujarnya.
Lebih lanjut, Rizal menyampaikan pemerintah di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto menetapkan harga jagung minimal Rp5.500/kg untuk kadar air 18–20 persen dan Rp6.400/kg untuk kadar air 14 persen, sesuai Keputusan Kepala Bapanas Nomor 216 Tahun 2025.
Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Jagung Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).
Adapun panen raya jagung kuartal III tahun 2025 dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada lahan seluas 1.788 hektare. Dari jumlah tersebut, 52 hektare berada di OKU Timur dengan produksi harian mencapai 7.153 ton. Secara nasional, estimasi panen mencakup 166.512 hektare dengan total produksi sekitar 751.442 ton.
Hingga pekan ketiga September 2025, Bulog telah menyerap 76,9 ribu ton jagung produksi dalam negeri dengan stok tersimpan mencapai 72 ribu ton.
Baca Juga: Perankan Menteri, Agus Kuncoro jadi Koruptor di Film 'Jembatan Shiratal Mustaqim'
"Bulog juga ditugaskan menyalurkan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung sebesar 52,4 ribu ton kepada 2.019 peternak dengan harga Rp5.500/kg," ujar Rizal.