Mentan Amran Dorong Kaltara Jadi Lumbung Pangan Sekaligus Pintu Ekspor ke Malaysia

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi pusat produksi pangan nasional sekaligus jalur ekspor komoditas strategis ke Malaysia.

Elara | MataMata.com
Kamis, 02 Oktober 2025 | 07:00 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (kiri) memantau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Tarakan, Kalimatan Utara. ANTARA/HO-Humas Kementan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (kiri) memantau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Tarakan, Kalimatan Utara. ANTARA/HO-Humas Kementan

Matamata.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi pusat produksi pangan nasional sekaligus jalur ekspor komoditas strategis ke Malaysia.

“Dulu perbatasan identik dengan selundupan pangan. Sekarang kita ubah paradigma, bukan lagi menjaga selundupan, tetapi menanam sendiri komoditas strategis yang dibutuhkan. Inilah pertahanan pangan sekaligus peluang ekspor terbaik bagi Indonesia,” ujar Amran dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (1/10).

Pernyataan itu ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Tarakan. Dalam agenda tersebut, Mentan meninjau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta membuka Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kaltara 2025.

Menurut Amran, letak geografis Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia merupakan keuntungan strategis yang harus dimaksimalkan. Ia menyebut sejumlah komoditas potensial seperti jagung, kakao, kelapa, dan kopi bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar ekspor.

Pemerintah, kata dia, juga menyiapkan dukungan besar bagi sektor pertanian. Tahun ini, ada tambahan anggaran Rp9,95 triliun untuk memperluas tanam hingga 880 ribu hektare secara nasional, pembiayaan perbankan Rp89 triliun, serta KUR pertanian lebih dari Rp100 triliun.

“Tahun depan, anggaran pertanian reguler mencapai Rp40 triliun, terbesar dalam sejarah. Ini bukti nyata keberpihakan Presiden Prabowo Subianto kepada sektor pertanian,” tegas Amran.

Ia optimistis berbagai program tersebut akan mempercepat terwujudnya swasembada pangan.

“Indonesia seperti janji Bapak Presiden, awal kita swasembada 4 tahun, kemudian 3 tahun, kemudian 1 tahun. Insya Allah kalau tidak ada aral melintang, tiga bulan ke depan kita bisa umumkan bahwa Indonesia swasembada dalam waktu yang sangat singkat,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menyambut baik perhatian pemerintah pusat terhadap pengembangan pertanian di wilayahnya.

“Semoga petani semakin berjaya dan sejahtera dalam mewujudkan Kaltara sebagai lumbung pangan nasional sekaligus pusat komoditas ekspor,” ujarnya.

Baca Juga: Perankan Menteri, Agus Kuncoro jadi Koruptor di Film 'Jembatan Shiratal Mustaqim'

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Pemerintah membuka kemungkinan pelonggaran impor sapi hidup untuk mempercepat pencapaian program swasembada pangan nasio...

news | 16:15 WIB

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) tentang tata kelola pro...

news | 14:55 WIB

Anggota Komisi VIII DPR RI, Aprozi Alam, mendukung usulan Kementerian Haji dan Umrah yang ingin menyeragamkan masa tungg...

news | 14:15 WIB

Sejumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, meraih keuntungan sejak diperca...

news | 13:00 WIB

Presiden Prabowo Subianto memanjatkan doa untuk para Pahlawan Revolusi saat meninjau sumur maut di kawasan Lubang Buaya,...

news | 11:30 WIB

Sebanyak 26 santri korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dilaporkan mas...

news | 10:45 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan Ikrar Kesetiaan Kepada Pancasila pada upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila ...

news | 09:45 WIB

Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasil...

news | 08:15 WIB

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada akhir 2025 bisa menembus 5,5 persen. ...

news | 07:15 WIB

Indonesia kembali mencatatkan kinerja positif di sektor ekspor dengan melepas empat kontainer produk olahan susu berupa ...

news | 17:30 WIB