Ratusan warga Kramatwatu Serang demo tolak truk ODOL melintas

Ratusan orang yang terdiri dari gabungan masyarakat, mahasiswa, dan karang taruna menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, menuntut penertiban truk berstatusoverdimension andoverloading(ODOL).

Elara | MataMata.com
Kamis, 16 Oktober 2025 | 17:45 WIB
Gabungan masyarakat, mahasiswa, dan karang taruna menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (16/10/2025). ANTARA/Desi Purnama Sari.

Gabungan masyarakat, mahasiswa, dan karang taruna menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (16/10/2025). ANTARA/Desi Purnama Sari.

Matamata.com - Ratusan orang yang terdiri dari gabungan masyarakat, mahasiswa, dan karang taruna menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, menuntut penertiban truk berstatus over dimension and over loading (ODOL).

Salah seorang warga Kramatwatu, Sahroni, di Serang, Kamis, mengatakan bahwa aksi tersebut dipicu oleh banyaknya truk ODOL dari arah Lingkar Selatan dan Puloampel yang menggunakan jalan raya Kramatwatu sebagai jalur alternatif.

"Masyarakat hanya mengusulkan satu, tolong mobil ODOL itu ditertibkan. Jangan melewati jalan kecil ini karena merupakan jalan lintas masyarakat yang di kanan kirinya pemukiman warga, apalagi banyak anak sekolah," kata Sahroni di sela-sela aksi.

Menurutnya, meski sudah beberapa kali coba ditertibkan, truk-truk tersebut masih terus melintas. Ia menduga para pengemudi menghindari jalan tol karena harus membayar biaya tambahan akibat muatan berlebih.

"Itu urusan pengusaha sama pengemudi, kalau overload masuk tol kan kena cas, harus bayar lagi. Jangan warga yang jadi korban," tegasnya.

Sahroni menambahkan, keberadaan truk ODOL tersebut telah berulang kali menyebabkan kecelakaan hingga merenggut korban jiwa. Ia pun mempertanyakan kepedulian pemerintah daerah terhadap masalah yang meresahkan warga tersebut.

"Di Jawa Barat saja bisa ditertibkan, masa di Banten tidak bisa? Di mana peduli nya para pemimpin daerah, gubernur hingga bupati, terkait masalah ODOL ini yang sudah beberapa kali merenggut nyawa masyarakat," ujarnya.

‎Ratusan massa aksi tersebut memulai long march dari perbatasan Kota Cilegon dan Kabupaten Serang, tepatnya di simpang empat Jalan Lingkar Selatan (JLS), sebelum akhirnya berkumpul dan berorasi di Alun-alun Kramatwatu.

‎Masa aksi juga menutup arus lalu lintas arah Serang menuju Cilegon. Mereka secara bergiliran melakukan orasi menuntut agar truk bermuatan berlebih dilarang melintas di jalan utama tersebut. (Antara)

Baca Juga: Gagal ke Piala Dunia 2026, PSSI Akhiri Kerja Sama dengan Patrick Kluivert dan Staf Kepelatihan Asal Belanda

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menilai dugaan praktik pembalakan liar patut ditelusuri sebagai salah satu faktor yang memperp...

news | 10:15 WIB

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menekankan pentingnya penyediaan layanan pemulihan trauma bagi korban ben...

news | 09:15 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir meminta Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) untuk segera menyiap...

news | 08:15 WIB

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memastikan ketersediaan BBM dan LPG...

news | 07:00 WIB

Ketua MPR RI Ahmad Muzani terlihat memasuki kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa sore untuk menemui Presiden...

news | 06:00 WIB

Sebanyak 280 pengemudi becak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menerima bantuan becak listrik dari Presiden Prabowo Su...

news | 16:15 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan akan menindaklanjuti informasi mengenai dugaan aliran uang dari mantan Bup...

news | 15:15 WIB

Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Aceh mendapatkan tambah...

news | 14:00 WIB

Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi mengusulkan perubahan kebijakan pemanfaatan kapal asing hasil ...

news | 13:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan telah mengirimkan surat panggilan kepada mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwa...

news | 12:05 WIB