Malaysia Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Tragedi Pesantren Al Khoziny

Pemerintah Malaysia menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan puluhan santri.

Elara | MataMata.com
Rabu, 08 Oktober 2025 | 08:15 WIB
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin menyampaikan sambutannya dalam acara peringatan Hari Malaysia di Jakarta, Selasa malam (7/10/2025). (ANTARA/Nabil Ihsan)

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin menyampaikan sambutannya dalam acara peringatan Hari Malaysia di Jakarta, Selasa malam (7/10/2025). (ANTARA/Nabil Ihsan)

Matamata.com - Pemerintah Malaysia menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan puluhan santri.

“Kami mengucapkan duka cita atas tragedi di Pesantren Al Khoziny yang telah mengorbankan 67 nyawa,” ujar Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Malaysia di Jakarta, Selasa malam.

Dubes Syed Mohamad Hasrin juga berdoa agar para korban mendapat rahmat Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. “Semoga mereka diberi kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi ketentuan Ilahi ini,” ucapnya.

Sebelumnya, bangunan empat lantai Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, runtuh pada 29 September saat sedang direnovasi. Saat kejadian, ratusan santri tengah melaksanakan salat berjamaah, menyebabkan banyak di antara mereka tertimpa reruntuhan.

Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) dilakukan sejak hari pertama dengan melibatkan ratusan personel dari Basarnas, BNPB, TNI, Polri, relawan, serta unsur lainnya. Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menyampaikan, dari total 171 korban, sebanyak 104 orang berhasil diselamatkan, sementara 67 lainnya meninggal dunia.

“Dari 67 korban yang dinyatakan meninggal dunia, delapan di antaranya merupakan bagian tubuh korban yang tidak lengkap,” kata Syafii di Sidoarjo, Selasa.

Ia menambahkan, setelah seluruh korban ditemukan, operasi SAR resmi dihentikan pada hari kesembilan sejak kejadian.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut, Presiden Prabowo memberikan perhatian khusus terhadap insiden tersebut.

“Beliau memonitor terus, makanya Beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait, dan gubernur, wakil gubernur untuk memberikan perhatian,” ujarnya.

Prasetyo menambahkan, Presiden juga telah memerintahkan evaluasi menyeluruh terhadap bangunan pesantren di seluruh Indonesia, terutama dalam aspek keamanan dan keselamatan.

Baca Juga: Bukan Sekadar Nostalgia: Ini 3 Alasan Setting Film 'Rangga & Cinta' Tetap di Tahun 2000-an

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan bahwa perguruan tinggi harus...

news | 14:30 WIB

Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan adanya peningkatan jumlah korban yang mendapatkan perawatan medis akibat insiden...

news | 12:15 WIB

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti arahan Menko Polkam Jenderal TNI (Purn) ...

news | 10:15 WIB

Para nelayan di kawasan Pantai Baru dan Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DI...

news | 08:15 WIB

Polda Jawa Tengah melalui Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) kini menyediakan saluran pelaporan digital bernama Duma...

news | 06:00 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bertolak ke Johannesburg, Afrika Selatan, pada Jumat (21/11), untuk menghadiri KTT...

news | 16:00 WIB

Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja likuiditas ekonomi atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2025 menun...

news | 15:15 WIB

Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono memastikan seluruh infrastruktur t...

news | 14:00 WIB

PT Taspen (Persero) memastikan akan mengelola dana rampasan kasus dugaan korupsi investasi fiktif senilai Rp883,038 mili...

news | 13:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadi...

news | 12:31 WIB