Malaysia Tegaskan Tetap Undang Trump ke KTT ASEAN meski Tuai Kritik

Pemerintah Malaysia menegaskan tidak akan mencabut undangan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, 2628 Oktober 2025.

Elara | MataMata.com
Senin, 29 September 2025 | 10:07 WIB
Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil. /ANTARA/Virna P Setyorini/aa.

Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil. /ANTARA/Virna P Setyorini/aa.

Matamata.com - Pemerintah Malaysia menegaskan tidak akan mencabut undangan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, 26–28 Oktober 2025.

Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil menuturkan, kehadiran Trump justru menjadi momentum penting bagi negara-negara Asia Tenggara dalam menyampaikan posisi tegas terkait isu Palestina.

"Beberapa orang bertanya mengapa pesan yang lebih jelas (dukungan untuk Palestina) tidak dikirim dengan tidak mengundang (Trump). Sebenarnya, mudah bagi kami untuk 'memboikot' (AS), tetapi pendekatan Perdana Menteri (Anwar Ibrahim) dalam banyak hal adalah bahwa kita perlu dialog," ujar Fahmi, dikutip dari BERNAMA, di Kuala Lumpur, Senin.

Menurutnya, forum ASEAN akan memberi ruang bagi negara-negara peserta untuk berbicara terbuka mengenai dukungan terhadap Palestina sekaligus mengkritisi kemunafikan sebagian pihak dalam menyikapi isu tersebut.

Fahmi menambahkan, kehadiran Trump datang pada waktu yang tepat, mengingat semakin banyak negara di dunia yang mendukung kemerdekaan Palestina dari penindasan Israel.

“Dalam beberapa hari terakhir, banyak negara — seperti yang telah kita lihat dalam perdebatan (Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa) — telah terlibat dalam diskusi yang sangat panas, tidak hanya tentang gencatan senjata tetapi juga tentang mengakhiri perang di Gaza," jelasnya.

Ia menilai momentum KTT ASEAN tahun ini penting untuk mempertemukan Trump dengan para pemimpin Asia Tenggara, sehingga dialog langsung dapat berlangsung.

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan komitmen negaranya untuk memanfaatkan setiap forum diplomatik dalam menyuarakan dukungan terhadap Palestina. Anwar menyatakan Malaysia akan tetap konsisten membela kebenaran dengan langkah strategis.

Selain Trump, pemimpin dari Asia, Eropa, Kanada, Afrika, hingga Amerika Latin juga dijadwalkan hadir di Kuala Lumpur.

Namun, undangan terhadap Trump menuai kritik. Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menilai Trump dan AS sebagai pendukung kejahatan kemanusiaan Israel terhadap rakyat Palestina. Ia berpendapat pembatalan undangan akan menjadi sinyal kuat atas penolakan Malaysia terhadap genosida di Gaza.

Baca Juga: Cegah Keracunan, Zulhas Wajibkan Dapur Program Makan Bergizi Gratis Bersertifikat Higienis

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Wakil Ketua Umum I PSSI, Zainudin Amali, mengungkapkan bahwa seluruh proses pemilihan pelatih baru tim nasional Indonesi...

news | 13:30 WIB

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, menyatakan pemerintah tengah melaku...

news | 12:30 WIB

Pemerintah menetapkan target pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 4 juta ton untuk tahun 2026. Langkah ini ...

news | 11:15 WIB

Fase penjualan tiket melalui sistem undian acak (Random Selection Draw) untuk Piala Dunia 2026 berhasil memecahkan rekor...

news | 10:00 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pengelolaan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Baturaden yang t...

news | 09:00 WIB

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini menjadi momentum penting untuk mem...

news | 08:15 WIB

Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hasanuddin Wahid, memberikan klarifikasi terkait pertemuan empa...

news | 07:00 WIB

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan bahwa alokasi belanja subsidi dan bantuan sosial (bansos)...

news | 18:37 WIB

Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menyatakan bahwa usulan mekanisme pemilihan kepala daerah (pilkada) melalui Dewan Perwa...

news | 18:32 WIB

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa stok beras nasional saat ini mencapai 3,39 juta ton. Men...

news | 17:18 WIB