Tim Indonesia (tengah) meraih medali emas junior putra dalam Kejuaraan Dunia Arung Jeram 2025 di Malaysia, Rabu (3/11/2025). (Humas PB FAJI)
Matamata.com - Tim Arung Jeram Indonesia mencatat sejarah dengan merebut medali emas pada nomor junior putra dalam Kejuaraan Dunia Arung Jeram 2025 di Sungai Kampar, Malaysia.
Pertandingan yang berlangsung pada hari kedua, Rabu (4/12), itu memperlihatkan duel ketat antara Indonesia dan Malaysia sebelum akhirnya Tim Merah Putih unggul dengan selisih 16 poin.
Di kategori yang sama, Republik Ceko 1 berhasil meraih perunggu dengan total 172 poin, disusul Jerman di peringkat empat dan Jepang di posisi kelima.
Tak hanya emas, prestasi Indonesia juga terlihat pada nomor youth putri. Dua tim yang diturunkan berhasil mengamankan perunggu, meski gagal melaju ke babak final. Indonesia 2 mengumpulkan 172 poin, sementara Indonesia 1 mencatatkan 164 poin.
Pada kategori tersebut, Amerika Serikat tampil dominan dengan meraih poin sempurna 200 setelah mengalahkan Republik Ceko yang mengoleksi 184 poin.
Prestasi lainnya datang dari nomor open putri, di mana Inggris Raya 1 memimpin dengan 200 poin. Selandia Baru berada di posisi kedua dengan 184 poin, sementara Indonesia menempati peringkat ketiga dengan 172 poin.
Malaysia berada di posisi keempat dengan 164 poin, disusul Republik Ceko 1, Australia, Inggris Raya 2, Jepang, Mongolia, dan Romania.
Di nomor junior putri, Republik Ceko 1 mempertahankan dominasinya dengan catatan 200 poin. Dua wakil Indonesia kembali menunjukkan performa solid dengan Indonesia 1 menempati posisi kedua (184 poin) dan Indonesia 2 mengisi podium ketiga (172 poin).
Wakil Ketua Umum I PB Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI), Amalia Yunita, mengatakan hasil ini menjadi bukti bahwa Indonesia semakin diperhitungkan dalam dunia arung jeram internasional, terutama di divisi youth dan junior.
"Kami akan mencoba lagi untuk berjuang di nomor pertandingan selanjutnya yakni slalom," ujarnya.
Baca Juga: Bandit Tayang Perdana di JAFF 2025: Drama Aksi tentang Pelarian & Balas Dendam
Yunita menambahkan, ia berharap para atlet bisa lebih memahami strategi lintasan agar mampu mencetak prestasi lebih besar di pertandingan berikutnya. (Antara)