Mensos Gus Ipul Laporkan Perkembangan Sekolah Rakyat ke Presiden Prabowo

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan perkembangan Program Sekolah Rakyat kepada Presiden Prabowo Subianto di kediaman pribadinya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Elara | MataMata.com
Minggu, 07 September 2025 | 11:30 WIB
(Kiri ke kanan) Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof Mohammad Nuh, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo saat mengunjungi kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, dalam rangka menyampaikan laporan progres pelaksanaan Sekolah Rakyat kepada Presiden RI. ANTARA/HO-Kemensos

(Kiri ke kanan) Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof Mohammad Nuh, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo saat mengunjungi kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, dalam rangka menyampaikan laporan progres pelaksanaan Sekolah Rakyat kepada Presiden RI. ANTARA/HO-Kemensos

Matamata.com - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan perkembangan Program Sekolah Rakyat kepada Presiden Prabowo Subianto di kediaman pribadinya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu.

"Alhamdulillah hari ini saya bersama tim inti Kementerian Sosial bisa menyampaikan laporan rinci tentang penyelenggaraan Sekolah Rakyat, termasuk perkembangan dan tantangan yang dihadapi selama proses berjalan," ujar Gus Ipul dalam keterangan di Jakarta.

Ia menambahkan, Presiden Prabowo memberikan sejumlah arahan penting untuk memperkuat perencanaan program ke depan. "Beliau (Presiden) tadi memberikan arahan-arahan penting agar ke depan perencanaannya lebih matang," katanya.

Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung penyelenggaraan Sekolah Rakyat tahun ini. Gus Ipul menegaskan komitmen Kemensos untuk segera meluncurkan program tersebut secara resmi setelah seluruh aspek teknis dan kelembagaan siap.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof Mohammad Nuh menyebut program ini kini telah memasuki tahap implementasi nyata. "Kalau kemarin kita masih merumuskan ide dan gagasan, sekarang ini real pelaksanaannya. Kami melihat tim Kemensos dan jejaringnya all out untuk merealisasikan program ini dengan sangat baik," ungkapnya.

Ia menekankan tiga prinsip utama yang harus diterapkan, yakni terukur, terjangkau, dan akuntabel. Menurutnya, indikator keberhasilan akan mulai terlihat dalam tiga bulan ke depan atau satu semester pertama, dan hasilnya akan diumumkan secara terbuka.

"Kemensos sangat serius memastikan Sekolah Rakyat ini berjalan baik dan bisa dipertanggungjawabkan ke publik," kata Prof Nuh.

Kunjungan tersebut juga dihadiri Wakil Menteri Sosial Agus Jabo dan Sekjen Kemensos Robben Rico.  (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa proses pembenahan sistem Coretax terus menunjukkan kemajuan, m...

news | 16:48 WIB

Kejaksaan Agung (Kejagung) membenarkan adanya penggeledahan di kantor Bea Cukai oleh tim penyidik Jaksa Agung Muda Bidan...

news | 14:30 WIB

Pemerintah berencana mewajibkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang dicampur dengan etanol sebanyak 10 persen atau ...

news | 13:30 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan ziarah ke makam ulama besar K.H. Abbas Abdul Jamil atau lebih dikenal...

news | 12:30 WIB

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, menyerukan agar Israel segera mematuhi kewajiban hukum intern...

news | 11:30 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui pembentukan Direktora...

news | 10:30 WIB

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menegaskan bahwa penolakan terhadap keikutsertaan atlet Israel dalam Kejuaraan ...

news | 09:30 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa penetapan selebgram Lisa Mariana Presley Zulkandar (LM) sebagai ters...

news | 08:30 WIB

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) membuka peluang investasi bagi para pelaku usaha dan in...

news | 07:30 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menelusuri dugaan pengondisian mesin electronic data capture (EDC) dalam penyi...

news | 06:20 WIB