Makan Bergizi Gratis Dinilai Efektif Jadi Sarana Edukasi Gizi Anak di Sekolah

Ahli gizi masyarakat Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah tak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi anak, tetapi juga menjadi sarana pendidikan gizi yang efektif bila disertai penjelasan yang tepat.

Elara | MataMata.com
Senin, 21 Juli 2025 | 16:30 WIB
Sejumlah siswa Sekolah Rakyat menyantap makan siang bergizi gratis (MBG) di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10, Jakarta, Selasa (15/7/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/bar

Sejumlah siswa Sekolah Rakyat menyantap makan siang bergizi gratis (MBG) di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10, Jakarta, Selasa (15/7/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/bar

Matamata.com - Ahli gizi masyarakat Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah tak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi anak, tetapi juga menjadi sarana pendidikan gizi yang efektif bila disertai penjelasan yang tepat.

“Dengan anak bisa menikmati Makan Bergizi Gratis (MBG) yang benar dan disertai dengan penjelasan yang baik, akhirnya ini menjadi kebiasaan,” ujar dr. Tan saat dihubungi ANTARA, Senin (21/7).

Menurut lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, pendidikan gizi di sekolah semestinya dilakukan oleh tenaga pengajar yang kompeten dan sejalan dengan kampanye nasional “Isi Piringku” yang dicanangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kampanye “Isi Piringku” yang diluncurkan sejak 2017 mengatur porsi makan sehat, yakni setengah piring terdiri dari buah dan sayur, sementara sisanya berisi makanan pokok serta lauk pauk. Selain itu, kampanye ini juga mendorong kebiasaan hidup sehat, seperti cukup minum air putih dan rajin mencuci tangan.

Dr. Tan menekankan bahwa lingkungan sekolah harus mendukung terciptanya pola hidup sehat. Guru, katanya, perlu dibekali literasi gizi agar bisa memperkenalkan berbagai pangan sehat serta menjelaskan dampak buruk dari konsumsi makanan ultraproses.

“Guru bisa menampilkan langsung berbagai jenis bahan pangan dan mengajak murid untuk mengategorikan mana yang sehat hingga yang berbahaya jika dikonsumsi berlebihan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar kantin sekolah tidak menjual atau mempromosikan makanan kemasan dan berpengawet. Ia juga mengusulkan agar pemerintah membatasi iklan makanan ultraproses yang menyasar anak dan remaja.

“Sudah waktunya memberi batasan-batasan iklan yang mendorong anak dan remaja menjadi konsumen aktif produk ultraproses yang berisiko menggeser pangan sehat. Semakin banyak iklan produk makanan dan minuman tinggi gula garam lemak bersliweran bukan hanya di media cetak dan elektronik tapi juga media sosial,” tegasnya.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tengah mendalami 11 tuntutan antikorupsi yang diajukan Indonesia Corruptio...

news | 17:53 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan penjelasan atas sejumlah pernyataannya di awal masa jabatan ya...

news | 17:30 WIB

Presiden Prabowo Subianto meminta agar seluruh program pemerintah dijalankan lebih cepat tanpa terhambat alasan administ...

news | 16:15 WIB

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Dwisuryo Indroyono Soesilo, me...

news | 15:15 WIB

Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa menegaskan bahwa DPR akan mendorong Presiden Prabowo Subianto segera menandatangani Pera...

news | 13:15 WIB

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar meminta agar Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul ...

news | 11:15 WIB

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, berharap Menteri...

news | 10:00 WIB

Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert menilai strategi bertahan ketat yang diterapkan Lebanon menjadi penghalang uta...

news | 09:15 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan perlunya negara-negara anggota BRICS bersatu menghadapi praktik standar ganda da...

news | 08:15 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan dua kemungkinan skema lelang untuk mobil Mercedes-Benz 280 SL milik Presi...

news | 07:00 WIB
Tampilkan lebih banyak