Aceh Terima Tambahan 1.700 Ton Beras untuk Warga Terdampak Bencana

Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Aceh mendapatkan tambahan 1.700 ton cadangan beras pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana.

Elara | MataMata.com
Selasa, 02 Desember 2025 | 14:00 WIB
Arsip Foto - Pekerja mengangkut beras di fasilitas penanganan beras di Desa Meunasah Buloh, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (11/11/2025). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Arsip Foto - Pekerja mengangkut beras di fasilitas penanganan beras di Desa Meunasah Buloh, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (11/11/2025). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Matamata.com - Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Aceh mendapatkan tambahan 1.700 ton cadangan beras pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana.

"Untuk beras, kita juga sudah mendapatkan persetujuan penambahan cadangan beras pemerintah sebanyak 1.700 ton," ujar Ketua Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh, M. Nasir, di Banda Aceh, Senin (1/12) malam.

Dalam rapat koordinasi dan evaluasi tanggap darurat yang berlangsung di Kantor Gubernur Aceh, Nasir menjelaskan bahwa tambahan stok beras tersebut akan disalurkan ke daerah-daerah yang terdampak musibah.

Sejumlah wilayah telah menerima distribusi awal bantuan, yakni Aceh Utara sebanyak 11 ton, Lhokseumawe 10 ton, Bireuen 85 ton, Aceh Singkil 50 ton, dan Simeulue 10 ton.

Dinas Pangan Aceh bersama Perum Bulog disebut tengah mempercepat proses penyaluran agar bantuan dapat segera diterima warga.

Meski demikian, penyaluran bantuan ke wilayah Aceh Tengah dan Gayo Lues masih menemui hambatan akibat akses darat yang sulit dijangkau. Nasir menyebut bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog untuk pengiriman 500 ton beras ke wilayah tersebut, namun transportasi menjadi kendala utama.

"Kita sedang berupaya berkoordinasi dengan pihak yang memiliki transportasi udara seperti Hercules untuk dapat menerbangkan 500 ton ini. Kita masih menunggu kepastian berapa kali penerbangan yang diperlukan," kata M Nasir. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi mengusulkan perubahan kebijakan pemanfaatan kapal asing hasil ...

news | 13:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan telah mengirimkan surat panggilan kepada mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwa...

news | 12:05 WIB

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat sebanyak 6.334 penyelenggara, yang terdiri dari perusahaan hingga kement...

news | 10:30 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia disebut akan melakukan evaluasi terhadap aktivitas pertam...

news | 09:15 WIB

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI membuka dapur umum bagi warga terdampak banjir di Dusun Meunasah Krueng, Gampong M...

news | 08:15 WIB

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia menyalurkan bantuan kemanusiaan seberat dua ton untuk ma...

news | 07:00 WIB

Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah akan membantu memperbaiki rumah warga yang rusak akibat banjir bandang d...

news | 06:00 WIB

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menegaskan bahwa seluruh pihak di desa harus ...

news | 16:15 WIB

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) telah menjangkau semua titik ...

news | 15:00 WIB

Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi perubahan iklim yang se...

news | 14:00 WIB