Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Sekjen Partai Golkar M. Sarmuji (kanan) dan Gubernur Sultra Andi Sumangerukka (kiri) memukul beduk tanda dibukanya Musyawarah Daerah XI Partai Golkar Sulawesi Tenggara di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (2/11/2025). Musyawarah daerah tersebut beragendakan evaluasi laporan pertanggungjawaban pengurus dan pemilihan ketua baru DPD Partai Golkar Sulawesi Tenggara periode 2025-2030. ANTARA FOTO/Andry Denisah/rwa.
Matamata.com - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menargetkan peningkatan jumlah kursi partainya pada Pemilu 2029 mendatang.
Dalam Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), Bahlil menegaskan bahwa partai berlambang pohon beringin itu tidak boleh berpuas diri dengan capaian pemilu sebelumnya.
“Target Partai Golkar bukan hanya mempertahankan, tapi menambah kursi baik di DPR RI, provinsi, maupun kabupaten/kota,” kata Bahlil dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (2/11).
Untuk mencapai target tersebut, ia meminta seluruh pengurus dan kader menyiapkan langkah konkret guna meningkatkan perolehan kursi di semua tingkatan legislatif.
Selain itu, Bahlil juga menginstruksikan agar konsolidasi organisasi dilakukan secara menyeluruh hingga ke tingkat daerah.
Menurutnya, struktur partai harus diperkuat sampai ke tingkat kecamatan dan desa, termasuk melakukan revitalisasi terhadap pengurus yang sudah tidak aktif.
“Konsolidasi harus berjalan sampai desa. Pengurus yang tinggal nama harus direvitalisasi. Golkar tidak bisa besar tanpa mesin yang bergerak di bawah,” ujarnya.
Bahlil menambahkan, selain memperkuat struktur, partainya juga akan mempercepat proses regenerasi. Ia menilai, pemilih pada Pemilu 2029 didominasi kelompok usia 17 hingga 50 tahun yang mencapai sekitar 73 persen dari total populasi pemilih.
“Ke depan bukan yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat. Golkar harus kreatif, inovatif, dan memberi ruang lebih besar kepada anak muda,” katanya.
Ia menegaskan, Golkar memiliki tradisi regenerasi dengan hadirnya sejumlah kader muda yang kini duduk di parlemen nasional. Perubahan itu, kata Bahlil, harus terus diperluas agar Golkar tetap relevan di tengah dinamika politik yang semakin kompetitif.
Baca Juga: Presiden Prabowo Ajak Negara APEC Dukung Indonesia Kejar Ketertinggalan Teknologi dan Pendidikan
Dengan target politik yang agresif, konsolidasi hingga tingkat desa, serta fokus pada pemilih muda, Golkar menargetkan dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu kekuatan politik utama di Indonesia pada Pemilu 2029. (Antara)