DPR Desak Pemerintah Tuntaskan Evakuasi Korban Ponpes Sidoarjo hingga Tuntas

Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, meminta pemerintah memastikan proses evakuasi korban runtuhnya pondok pesantren (ponpes) di Sidoarjo, Jawa Timur, benar-benar selesai dan tidak menyisakan siapa pun.

Elara | MataMata.com
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 18:39 WIB
Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa saat ditemui di Jakarta, Sabtu (11/10/2025) (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)

Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa saat ditemui di Jakarta, Sabtu (11/10/2025) (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)

Matamata.com - Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, meminta pemerintah memastikan proses evakuasi korban runtuhnya pondok pesantren (ponpes) di Sidoarjo, Jawa Timur, benar-benar selesai dan tidak menyisakan siapa pun.

“Jadi tidak ada yang tersisa di situ, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” ujar Saan saat ditemui di Jakarta, Sabtu (11/10).

Ia menegaskan, pemerintah harus memastikan tidak ada korban yang tertinggal di bawah reruntuhan bangunan. Menurutnya, musibah ini menjadi duka mendalam bagi bangsa karena menyangkut masa depan generasi muda.

Terkait rencana Menteri Pekerjaan Umum (PU) untuk membangun kembali ponpes tersebut, Saan menilai langkah itu perlu dikaji lebih dulu di tingkat kementerian karena akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Ia juga mengingatkan bahwa rencana tersebut harus dibicarakan bersama DPR, khususnya Komisi V yang membidangi infrastruktur dan perhubungan, agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.

“Jadi penting juga. Tujuannya memang baik ya untuk membantu, tapi kalau misalkan ada polemik kan kasihan pesantrennya juga karena yang akan terseret mereka,” ucapnya.

Saan menambahkan, niat baik pemerintah perlu diimbangi dengan tata cara yang tepat agar tidak menimbulkan polemik. Meski persoalan telah diselesaikan secara kekeluargaan, ia menilai insiden ambruknya ponpes di Sidoarjo tetap harus menjadi pelajaran bagi semua pihak.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 50 jenazah korban runtuhnya bangunan Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, menyebutkan proses identifikasi dilakukan bertahap sejak awal pekan.

“Data hasil identifikasi sampai hari Jumat 10 Oktober, sebanyak 50 jenazah telah berhasil dikenali,” kata Abdul.

Baca Juga: Sahafira Inby Chandra, Beri Hadiah Mobil-mobilan untuk Anak Kembar Mpok Alpa

Ia menambahkan, tim DVI masih melanjutkan proses identifikasi terhadap 11 jenazah lainnya, termasuk lima potongan tubuh korban yang ditemukan secara bertahap oleh tim SAR gabungan di lokasi kejadian. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Anggota Komisi II DPR, Indrajaya, menyambut positif langkah Presiden Prabowo Subianto yang resmi melantik Komite Eksekut...

news | 15:15 WIB

Sejumlah organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, dan mahasiswa akan turun ke jalan dalam aksi akbar bertajuk Indonesia La...

news | 14:00 WIB

Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendorong hilirisasi mineral strategis dan percepatan transisi menuju ...

news | 13:06 WIB

Kapten tim nasional Indonesia, Jay Idzes, menegaskan bahwa perjuangan tim Garuda untuk merebut tiket ke Piala Dunia 2026...

news | 10:45 WIB

Aksi penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 13 kilogram berhasil digagalkan tim gabungan yang terdiri dari Satgas Pe...

news | 09:15 WIB

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri, menegaskan bahwa kekalahan 12 dari India dalam laga uji coba di Stadion Mad...

news | 08:15 WIB

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan ikut men...

news | 07:15 WIB

Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa optimistis perekonomian nasional akan tumbuh hingga 5,5 persen pada kuartal IV ...

news | 17:10 WIB

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menilai ambruknya mushalla di Pondok Pesantren (Pon...

news | 16:30 WIB

Pemerintah akan memulai pembangunan gerai dan gudang Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih pada 15 Oktober 2025. ...

news | 15:15 WIB