Sindikat Internasional Vape Narkoba Dibongkar, Polisi Sita Barang Bukti Senilai Rp60 Miliar

Polresta Bandara Soekarno-Hatta mengungkap sindikat internasional pembuat dan pengedar cairan vape yang mengandung narkoba jenis etomidate. Empat warga negara asing (WNA) ditangkap dalam operasi tersebut.

Elara | MataMata.com
Jum'at, 18 Juli 2025 | 15:34 WIB
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald Sipayung (kedua kanan) menunjukan barang bukti hasil ungkap kasus narkoba. (Azmi Samsul Maarif)

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald Sipayung (kedua kanan) menunjukan barang bukti hasil ungkap kasus narkoba. (Azmi Samsul Maarif)

Matamata.com - Polresta Bandara Soekarno-Hatta mengungkap sindikat internasional pembuat dan pengedar cairan vape yang mengandung narkoba jenis etomidate. Empat warga negara asing (WNA) ditangkap dalam operasi tersebut.

Kapolresta Bandara Soetta, Kombes Pol Ronald Sipayung, menjelaskan bahwa para pelaku berasal dari berbagai negara, yakni MSA (Malaysia), HCH (Singapura), serta LX dan FJ yang berasal dari China. Selain cairan vape, polisi juga menyita ganja, ekstasi, dan pil happy five.

“Selain itu, kami juga mendapatkan barang bukti narkotika jenis ganja, ekstasi dan pil happy five dari para pelaku,” kata Kombes Ronald di Tangerang, Jumat (18/7).

Pengungkapan kasus ini bermula saat petugas Bea Cukai memeriksa dua penumpang dari Malaysia menuju Jakarta. Keduanya, yaitu MSA dan HCH, kedapatan membawa dua koper berisi zat berbahaya yang disamarkan dalam botol sabun, sampo, serta kotak permen.

"Penindakan dimulai dari pemeriksaan barang dan badan terhadap penumpang oleh petugas Bea Cukai. Didapati dua orang penumpang terindikasi membawa narkotika," ujarnya.

Selain cairan mengandung etomidate, dari koper juga ditemukan 4,8 gram ganja, 12 butir ekstasi, dan empat pil happy five yang disembunyikan dalam dompet serta perlengkapan mandi. Dari pemeriksaan lanjutan, kedua pelaku mengaku hendak mengirim barang tersebut kepada LX yang kemudian diamankan di sebuah hotel dekat Bandara Soekarno-Hatta.

Hasil pengembangan menunjukkan bahwa enam botol cairan tersebut akan digunakan sebagai bahan campuran untuk liquid vape. Cairan ini kemudian diolah menjadi 12 cartridge vape di sebuah kompleks perumahan elit di Tangerang.

"Bila dikonversi dengan rupiah, 12 cartridge vape etomidate itu seharga Rp60 miliar. LX ini adalah seorang koki (peracik dari vape etomidate, Red), yang dibuktikan dengan sejumlah barang bukti perlengkapan industri rumahan vape etomidate," jelas Ronald.

Kasat Narkoba Polresta Bandara Soetta, AKP Michael Tandayu, menambahkan bahwa pelaku utama dalam kasus ini adalah FJ. Ia diketahui sebagai pemilik sekaligus pengendali distribusi cairan vape narkoba tersebut.

“FJ berperan sebagai pemilik, pengendali serah terima di Indonesia juga sebagai orang yang memiliki pengetahuan untuk meracik vape etomidate. FJ berhasil diringkus di persembunyiannya, daerah Singkawang, Kalimantan Barat," terang Michael.

Baca Juga: Michelle Ziudith hingga Arbani Yasiz Temani Perjalanan Spiritual di Assalamualaikum Baitullah, Sedang Tayang di Bioskop

Atas perbuatannya, keempat pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Mereka terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda hingga Rp600 juta. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berencana menarik dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari Bank Indones...

news | 18:59 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa langkah Presiden Prabowo Subianto dalam merombak susunan menteri ...

news | 17:45 WIB

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan Presiden Prabowo Subianto berdiskusi dengan Wakil Ketua DPR ...

news | 16:45 WIB

Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menilai Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUH...

news | 15:45 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama istrinya, Selvi Ananda, didampingi Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Har...

news | 14:30 WIB

Anggota Komisi X DPR RI, Andi Muawiyah Ramly, menegaskan agar Kementerian Agama (Kemenag) memastikan penerapan Kurikulum...

news | 11:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan biaya komitmen dalam kasus dugaan korupsi penentuan kuota dan penyeleng...

news | 10:15 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap adanya lobi yang dilakukan asosiasi agensi perjalanan haji kepada pejabat ...

news | 09:15 WIB

Mantan Ketua Badan Anggaran DPR RI 2015, Ahmadi Noor Supit, memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebaga...

news | 08:15 WIB

Pakar Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Tunjung Sulaksono, menilai menteri baru hasil reshuff...

news | 07:00 WIB
Tampilkan lebih banyak