Rata-rata Penerimaan Pajak Tembus Rp181,3 Triliun per Bulan di Semester I 2025

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat rata-rata penerimaan pajak bulanan pada semester I 2025 meningkat menjadi Rp181,3 triliun.

Elara | MataMata.com
Selasa, 15 Juli 2025 | 10:15 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) berfoto bersama Direktur Jenderal Bea Cukai Djaka Budi Utama (kiri) dan Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto (kanan) sebelum memberikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/5/2025). /ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/tom

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) berfoto bersama Direktur Jenderal Bea Cukai Djaka Budi Utama (kiri) dan Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto (kanan) sebelum memberikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/5/2025). /ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/tom

Matamata.com -  Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat rata-rata penerimaan pajak bulanan pada semester I 2025 meningkat menjadi Rp181,3 triliun.

Secara keseluruhan, penerimaan pajak bruto dalam enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp1.087,8 triliun atau tumbuh 2,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

“Pada lima tahun terakhir, (pencapaian penerimaan pajak) kami bertumbuh dari rata-rata penerimaan bruto di 2021 (sebesar) Rp111,4 triliun (per bulan), sampai kepada rata-rata sekitar Rp170 triliun di tiga tahun terakhir, (yakni) 2022, 2023, 2024,” kata Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu, Bimo Wijayanto, di Jakarta, Senin (15/7).

Ia menambahkan, capaian rata-rata penerimaan pajak tahun ini menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. “Di 2025 ini sendiri, kami Alhamdulillah bisa mencatat Rp181,3 triliun rata-rata penerimaan per bulan di semester pertama,” lanjutnya.

Kontribusi pajak terhadap total penerimaan negara juga mengalami peningkatan, mencapai 69,23 persen pada semester I 2025, atau naik hampir 1,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Angka ini didorong oleh penerimaan pajak neto yang hingga Juni 2025 mencapai Rp837,79 triliun.

Penerimaan terbesar bersumber dari Pajak Penghasilan (PPh) Badan sebesar Rp151,71 triliun, PPh orang pribadi Rp14,06 triliun, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Rp297,9 triliun, serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar Rp11,56 triliun.

Meski perekonomian global masih menghadapi tekanan, pertumbuhan penerimaan pajak neto tetap menunjukkan tren positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Juni 2025 dengan angka 15,8 persen (yoy), sementara pertumbuhan terendah terjadi pada Januari 2025 dengan minus 41,9 persen.

Bimo mengakui adanya penurunan realisasi penerimaan neto untuk PPh Badan, PPN, dan PPnBM akibat restitusi pajak yang cukup besar.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tengah mendalami 11 tuntutan antikorupsi yang diajukan Indonesia Corruptio...

news | 17:53 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan penjelasan atas sejumlah pernyataannya di awal masa jabatan ya...

news | 17:30 WIB

Presiden Prabowo Subianto meminta agar seluruh program pemerintah dijalankan lebih cepat tanpa terhambat alasan administ...

news | 16:15 WIB

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Dwisuryo Indroyono Soesilo, me...

news | 15:15 WIB

Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa menegaskan bahwa DPR akan mendorong Presiden Prabowo Subianto segera menandatangani Pera...

news | 13:15 WIB

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar meminta agar Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul ...

news | 11:15 WIB

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, berharap Menteri...

news | 10:00 WIB

Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert menilai strategi bertahan ketat yang diterapkan Lebanon menjadi penghalang uta...

news | 09:15 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan perlunya negara-negara anggota BRICS bersatu menghadapi praktik standar ganda da...

news | 08:15 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan dua kemungkinan skema lelang untuk mobil Mercedes-Benz 280 SL milik Presi...

news | 07:00 WIB
Tampilkan lebih banyak