Pedagang Pasar Barito Tolak Relokasi: Kios Baru, Belum Tiga Tahun Sudah Mau Dibongkar

Rencana Pemerintah Kota Jakarta Selatan untuk merelokasi pedagang Pasar Barito guna pembangunan Taman ASEAN menuai penolakan dari para pedagang. Mereka menilai keputusan tersebut terlalu terburu-buru dan tidak berpihak pada nasib pedagang kecil.

Elara | MataMata.com
Jum'at, 04 Juli 2025 | 10:15 WIB
Suasana Pasar Hewan Barito usai direvitalisasi, Jakarta, Jumat (4/7/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.

Suasana Pasar Hewan Barito usai direvitalisasi, Jakarta, Jumat (4/7/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.

Matamata.com - Rencana Pemerintah Kota Jakarta Selatan untuk merelokasi pedagang Pasar Barito guna pembangunan Taman ASEAN menuai penolakan dari para pedagang. Mereka menilai keputusan tersebut terlalu terburu-buru dan tidak berpihak pada nasib pedagang kecil.

"Kalau pedagang itu maunya ya jangan direlokasi, di sini aja. Kios juga baru jadi, belum ada tiga tahun," kata Ketua Pedagang Barito, Lardi, saat ditemui di Jakarta, Jumat (4/7).

Lardi menjelaskan bahwa Pasar Barito baru saja direnovasi dan kembali beroperasi sejak 13 Oktober 2023. Ia menyayangkan bila bangunan yang belum lama direnovasi kini harus dibongkar. Selain itu, belum ada sosialisasi resmi dari pihak pemerintah kepada para pedagang.

Lebih lanjut, banyak pedagang yang masih memiliki tanggungan utang sebagai modal usaha dan menggantungkan pendapatan harian dari berjualan di lokasi tersebut.

"Kebanyakan teman-teman tuh karena pada punya utang. Ya, tunggu lunasin bakal dua sampai tiga tahun ya," tambah Lardi.

Hal senada disampaikan Etty, salah satu pedagang kucing di Barito. Ia mengaku kondisi penjualan saat ini sedang sepi, ditambah dengan kabar relokasi yang semakin menambah beban pikiran para pedagang.

"Udah dagang lagi keadaan sepi begini dan berita-berita udah mau dibongkar. Lagi sulit begini, nangis semuanya," ujar Etty.

Etty meminta agar pemerintah menunda relokasi karena para pedagang masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan melunasi utang.

Saat ini, terdapat 137 kios di Pasar Barito yang terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah, dan 34 kios kuliner. Sesuai rencana, Pemkot Jakarta Selatan akan memindahkan pedagang ke wilayah Lenteng Agung (Jagakarsa) dan Kalibata (Pancoran) sebagai bagian dari penggabungan kawasan Taman ASEAN. (Antara)

Baca Juga: Gubernur Pramono Tanam 15.000 Mangrove dan Serahkan Ribuan Bibit Ikan ke Nelayan Pulau Kelapa

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa seluruh bantuan tunai dari pemerintah wajib digunakan untuk kebutuhan ya...

news | 17:15 WIB

Pemerintah Indonesia menepis kabar yang menyebut perundingan tarif perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) berada di amb...

news | 16:16 WIB

Perum Bulog Cabang Cianjur, Jawa Barat, menegaskan ketersediaan beras untuk masyarakat aman hingga memasuki awal 2026. S...

news | 15:00 WIB

Anggota Komisi IV DPR RI, Robert J. Kardinal, mendorong masyarakat luas untuk memberikan masukan dalam proses revisi Und...

news | 13:30 WIB

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah memusatkan agenda besar pada 2026 untuk mewujudkan swasemb...

news | 12:00 WIB

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menyataka...

news | 11:15 WIB

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa masyarakat diperbolehkan menggalang dana untuk membantu ko...

news | 09:15 WIB

Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan Partai Golkar, Zulfikar Arse Sadikin, menegaskan bahwa bencana yang terjadi di A...

news | 08:00 WIB

Salah satu korban kebakaran Ruko Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang terjadi pada Selasa siang, diketahui seda...

news | 07:00 WIB

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memberi izin pemanfaatan kayu yang terbawa arus banjir di Sumatera sebagai material dar...

news | 06:00 WIB