IHSG Terkoreksi Imbas Konflik Iran-Israel dan Ancaman Blokade Selat Hormuz

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah tajam pada perdagangan Senin pagi, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Elara | MataMata.com
Senin, 23 Juni 2025 | 10:00 WIB
Karyawan berjalan dengan latar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww/pri.)

Karyawan berjalan dengan latar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww/pri.)

Matamata.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah tajam pada perdagangan Senin pagi, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

IHSG turun 114,26 poin atau 1,65 persen ke posisi 6.792,88. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan juga anjlok 2,05 persen ke level 749,25.

Menurut kajian Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, sentimen pasar pekan ini akan sangat dipengaruhi oleh potensi penutupan Selat Hormuz, peningkatan konflik militer, atau kemungkinan langkah diplomatik seperti gencatan senjata antara Iran dan Israel. Sektor perbankan dan komoditas disebut akan menjadi sorotan utama.

Dari kancah global, perhatian investor tertuju pada ketegangan yang meningkat setelah Amerika Serikat dikabarkan melancarkan serangan ke tiga lokasi fasilitas nuklir Iran, yakni di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Presiden AS Donald Trump menyatakan serangan dilakukan pada Sabtu (21/6) waktu setempat.

Situasi makin mengkhawatirkan setelah Iran mengumumkan rencana memblokir Selat Hormuz—jalur strategis perdagangan minyak dunia—yang berpotensi mendorong lonjakan harga minyak dan memicu tekanan inflasi global. Hal ini turut memperkuat ekspektasi bahwa penurunan suku bunga akan tertunda dan suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama.

Harga minyak dunia pada perdagangan pagi ini tercatat naik, dengan Brent di posisi 76,90 dolar AS per barel dan WTI di level 75,39 dolar AS per barel.

Dari Asia, pelaku pasar menantikan pengumuman suku bunga pinjaman satu dan lima tahun dari China yang dijadwalkan dalam waktu dekat.

Sementara itu, pergerakan pasar global menunjukkan tren beragam. Bursa saham Eropa pada Jumat (20/6) cenderung menguat, dengan indeks FTSE 100 naik 0,35 persen dan DAX Jerman menguat 1,27 persen. Namun, Wall Street kompak melemah, di mana indeks Dow Jones turun 0,08 persen, S&P 500 terkoreksi 0,22 persen, dan Nasdaq turun 0,43 persen.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tengah mendalami 11 tuntutan antikorupsi yang diajukan Indonesia Corruptio...

news | 17:53 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan penjelasan atas sejumlah pernyataannya di awal masa jabatan ya...

news | 17:30 WIB

Presiden Prabowo Subianto meminta agar seluruh program pemerintah dijalankan lebih cepat tanpa terhambat alasan administ...

news | 16:15 WIB

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Dwisuryo Indroyono Soesilo, me...

news | 15:15 WIB

Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa menegaskan bahwa DPR akan mendorong Presiden Prabowo Subianto segera menandatangani Pera...

news | 13:15 WIB

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar meminta agar Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul ...

news | 11:15 WIB

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, berharap Menteri...

news | 10:00 WIB

Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert menilai strategi bertahan ketat yang diterapkan Lebanon menjadi penghalang uta...

news | 09:15 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan perlunya negara-negara anggota BRICS bersatu menghadapi praktik standar ganda da...

news | 08:15 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan dua kemungkinan skema lelang untuk mobil Mercedes-Benz 280 SL milik Presi...

news | 07:00 WIB
Tampilkan lebih banyak