Pertamina Siapkan Jalur Minyak Alternatif Lewat Oman dan India, Antisipasi Penutupan Selat Hormuz

PT Pertamina (Persero) mulai menyiapkan jalur alternatif distribusi minyak mentah melalui wilayah Oman dan India. Langkah ini diambil menyusul keputusan Parlemen Iran yang menyetujui penutupan Selat Hormuz, imbas dari meningkatnya konflik antara Iran

Elara | MataMata.com
Senin, 23 Juni 2025 | 07:15 WIB
Seorang Marinir AS mengamati sebuah kapal penyerang cepat Iran dari USS John P. Murtha selama transit di Selat Hormuz, Laut Arab di lepas pantai Oman, dalam gambar yang dirilis oleh Angkatan Laut AS pada Kamis (18/7/2019). ANTARA FOTO/U.S. Navy/Donald Holbert/Handout via REUTERS/wsj.

Seorang Marinir AS mengamati sebuah kapal penyerang cepat Iran dari USS John P. Murtha selama transit di Selat Hormuz, Laut Arab di lepas pantai Oman, dalam gambar yang dirilis oleh Angkatan Laut AS pada Kamis (18/7/2019). ANTARA FOTO/U.S. Navy/Donald Holbert/Handout via REUTERS/wsj.

Matamata.com - PT Pertamina (Persero) mulai menyiapkan jalur alternatif distribusi minyak mentah melalui wilayah Oman dan India. Langkah ini diambil menyusul keputusan Parlemen Iran yang menyetujui penutupan Selat Hormuz, imbas dari meningkatnya konflik antara Iran dan Israel.

“Pertamina telah mengantisipasi situasi ini dengan mengamankan armada serta mengalihkan rute pelayaran ke jalur yang lebih aman melalui Oman dan India,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, saat dihubungi dari Jakarta, Minggu.

Selat Hormuz merupakan jalur penting yang dilalui sekitar 20 persen distribusi minyak mentah global. Penutupan selat ini dinilai berpotensi mengganggu pasokan energi secara luas.

Meski demikian, Fadjar memastikan bahwa stok minyak mentah dalam negeri masih aman. Sementara itu, biaya tambahan akibat perubahan rute distribusi masih dalam tahap penghitungan.

“Untuk biaya operasionalnya sedang kami kalkulasi. Saat ini stok masih terkendali,” imbuhnya.

Di sisi lain, Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping (PIS), Muhammad Baron, menegaskan bahwa keselamatan awak dan kapal menjadi prioritas utama.

“Kami akan menjalankan rute alternatif demi menjaga kelangsungan rantai pasok energi nasional. Keselamatan awak dan armada adalah yang utama,” kata Baron.

Ia juga menyampaikan bahwa pengangkutan minyak akan disesuaikan dengan kebutuhan domestik dan rute pasokan yang tersedia.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dugaan penyaluran dana program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate...

news | 15:15 WIB

Kuasa hukum mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, Hotman Paris Hutapea, menegaska...

news | 14:15 WIB

Pemerintah China menepis tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menuding adanya konspirasi antara China, Rus...

news | 13:00 WIB

Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin prosesi "Jejak Banon" dalam rangkaian Hajad...

news | 11:15 WIB

Perum Bulog memastikan kualitas stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 3,9 juta ton tetap terjaga demi menja...

news | 10:00 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya pemerataan investasi dan penciptaan lapangan kerja di seluruh daerah,...

news | 09:15 WIB

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa pagu anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ...

news | 08:15 WIB

Sivitas akademika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang terdiri atas rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, de...

news | 07:15 WIB

Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman angkat bicara terkait isu yang m...

news | 19:15 WIB

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menurunkan tim khusus untuk menangani pemulihan korban aksi demonstrasi d...

news | 18:00 WIB
Tampilkan lebih banyak