Seorang Marinir AS mengamati sebuah kapal penyerang cepat Iran dari USS John P. Murtha selama transit di Selat Hormuz, Laut Arab di lepas pantai Oman, dalam gambar yang dirilis oleh Angkatan Laut AS pada Kamis (18/7/2019). ANTARA FOTO/U.S. Navy/Donald Holbert/Handout via REUTERS/wsj.
Matamata.com - PT Pertamina (Persero) mulai menyiapkan jalur alternatif distribusi minyak mentah melalui wilayah Oman dan India. Langkah ini diambil menyusul keputusan Parlemen Iran yang menyetujui penutupan Selat Hormuz, imbas dari meningkatnya konflik antara Iran dan Israel.
“Pertamina telah mengantisipasi situasi ini dengan mengamankan armada serta mengalihkan rute pelayaran ke jalur yang lebih aman melalui Oman dan India,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, saat dihubungi dari Jakarta, Minggu.
Selat Hormuz merupakan jalur penting yang dilalui sekitar 20 persen distribusi minyak mentah global. Penutupan selat ini dinilai berpotensi mengganggu pasokan energi secara luas.
Meski demikian, Fadjar memastikan bahwa stok minyak mentah dalam negeri masih aman. Sementara itu, biaya tambahan akibat perubahan rute distribusi masih dalam tahap penghitungan.
“Untuk biaya operasionalnya sedang kami kalkulasi. Saat ini stok masih terkendali,” imbuhnya.
Di sisi lain, Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping (PIS), Muhammad Baron, menegaskan bahwa keselamatan awak dan kapal menjadi prioritas utama.
“Kami akan menjalankan rute alternatif demi menjaga kelangsungan rantai pasok energi nasional. Keselamatan awak dan armada adalah yang utama,” kata Baron.
Ia juga menyampaikan bahwa pengangkutan minyak akan disesuaikan dengan kebutuhan domestik dan rute pasokan yang tersedia.