Kebijakan Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bandel ke Barak Tuai Pro-Kontra, Joko Anwar: Cara Lama Tak Bikin Anak Lebih Baik

Wacana Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, untuk mengirim siswa yang dianggap bandel ke barak militer terus menuai tanggapan dari berbagai pihak.

Elara | MataMata.com
Rabu, 30 April 2025 | 07:15 WIB
Joko Anwar. (Suara.com/Nanda Hadiyanti)

Joko Anwar. (Suara.com/Nanda Hadiyanti)

Matamata.com - Wacana Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, untuk mengirim siswa yang dianggap bandel ke barak militer terus menuai tanggapan dari berbagai pihak. Kontroversi terkait efektivitas dan dampak psikologis kebijakan tersebut semakin mencuat, terutama setelah sutradara kondang Joko Anwar turut angkat bicara di media sosial.

Dedi Mulyadi, dalam sebuah pernyataannya, mengusulkan agar anak-anak yang kerap melakukan pelanggaran di sekolah bisa memperoleh pembinaan di barak militer. Kebijakan tersebut, menurutnya, bertujuan untuk membentuk karakter disiplin dan memperbaiki perilaku siswa.

"Kalau anak-anak itu nakal, ya kita kirim saja ke barak militer untuk diatur kedisiplinannya, supaya lebih baik lagi," ujarnya kepada awak media.

Namun, ide tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan publik. Banyak pihak menilai, pembinaan melalui cara militeristik berisiko menimbulkan trauma dan tidak relevan dengan tujuan pendidikan yang seharusnya membangun karakter secara persuasif.

Salah satu suara kritis datang dari Joko Anwar. Melalui akun media sosial pribadinya, Joko menulis tanggapan yang cukup menohok atas wacana itu.

Joko Anwar mempertanyakan efektivitas pendekatan militer dalam menangani perilaku siswa. Ia berpendapat, metode represif semacam itu selama ini tidak pernah benar-benar membuahkan hasil positif.

“Setua saya, saya belum pernah menemukan satu pun anak yang bermasalah bertahun-tahun jadi baik setelah dikasari, dibentak-bentak,” tulis Joko Anwar di Twitter.

(Foto: Ist)
(Foto: Ist)

 

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dugaan penyaluran dana program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate...

news | 15:15 WIB

Kuasa hukum mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, Hotman Paris Hutapea, menegaska...

news | 14:15 WIB

Pemerintah China menepis tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menuding adanya konspirasi antara China, Rus...

news | 13:00 WIB

Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin prosesi "Jejak Banon" dalam rangkaian Hajad...

news | 11:15 WIB

Perum Bulog memastikan kualitas stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 3,9 juta ton tetap terjaga demi menja...

news | 10:00 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya pemerataan investasi dan penciptaan lapangan kerja di seluruh daerah,...

news | 09:15 WIB

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa pagu anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ...

news | 08:15 WIB

Sivitas akademika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang terdiri atas rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, de...

news | 07:15 WIB

Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman angkat bicara terkait isu yang m...

news | 19:15 WIB

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menurunkan tim khusus untuk menangani pemulihan korban aksi demonstrasi d...

news | 18:00 WIB
Tampilkan lebih banyak