Israel Gempur Tepi Barat 12.000 Kali Selama 2023

Pejabat Palestina menyebutkan bahwa Israel dan para pemukim ilegalnya telah melancarkan sekitar 12.000 kali serangan sepanjang 2023 di Tepi Barat.

Riki Chandra | MataMata.com
Selasa, 09 Januari 2024 | 12:22 WIB


Tembok perbatasan terlihat saat warga Palestina di Kamp Pengungsi Aida menjalani kesehariannya dalam ketakutan akibat serangan pasukan Israel dan pemukim Yahudi di Betlehem, Tepi Barat. [Dok.Antara]

Tembok perbatasan terlihat saat warga Palestina di Kamp Pengungsi Aida menjalani kesehariannya dalam ketakutan akibat serangan pasukan Israel dan pemukim Yahudi di Betlehem, Tepi Barat. [Dok.Antara]

Matamata.com - Pejabat Palestina menyebutkan bahwa Israel dan para pemukim ilegalnya telah melancarkan sekitar 12.000 kali serangan sepanjang 2023 di Tepi Barat.

"Pemerintah pendudukan dan pemukim-pemukimnya melancarkan 12.161 serangan, termasuk 5.308 serangan setelah 7 Oktober,” kata ketua Komisi Perlawanan Kolonisasi Moayad Shaaban kepada awak media di Ramallah, Senin (8/1/2024).

Shaaban menyebut pemukim Israel telah melakukan 2.410 serangan. Menurut Shaaban, 22 warga Palestina tewas akibat ditembak pemukim Yahudi, termasuk 10 orang setelah 7 Oktober.

Shaaban mengungkapkan 25 komunitas Bedouin mengungsi di Tepi Barat dan gurun Yerusalem Timur sepanjang tahun ini yang 22 komunitas di antaranya mengungsi setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.

Komunitas Bedouin meliputi 266 keluarga yang secara keseluruhan berjumlah 1.517 orang.

Selama setahun terakhir, sebanyak 21.731 pohon termasuk 18.964 pohon zaitun juga ditebang, kata Shaaban.

Dia memaparkan selama periode itu pemerintah Israel menyita lahan seluas lebih dari 50 km per segi lahan karena alasan cadangan alam, perintah perampasan dan penyitaan.

Di lain tempat, Israel juga terus menggempur Gaza pascaserangan lintas batas yang diluncurkan kelompok perlawanan Palestina, Hamas,pada 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 22.800 warga Palestina dan melukai lebih dari 58.400 orang lainnya.

Sementara itu, hampir 1.200 orang Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan intens Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza. Sekitar 60 persen infrastruktur di sana rusak atau hancur dan hampir dua juta penduduk mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih, serta obat-obatan. (Antara/Anadolu)

Baca Juga: Viral Emak-emak Teriak 'Anies Bacot' di Debat Capres, Ditegur Panitia justru Berikan Ancaman Balik

 

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berencana menarik dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari Bank Indones...

news | 18:59 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa langkah Presiden Prabowo Subianto dalam merombak susunan menteri ...

news | 17:45 WIB

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan Presiden Prabowo Subianto berdiskusi dengan Wakil Ketua DPR ...

news | 16:45 WIB

Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menilai Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUH...

news | 15:45 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama istrinya, Selvi Ananda, didampingi Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Har...

news | 14:30 WIB

Anggota Komisi X DPR RI, Andi Muawiyah Ramly, menegaskan agar Kementerian Agama (Kemenag) memastikan penerapan Kurikulum...

news | 11:00 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan biaya komitmen dalam kasus dugaan korupsi penentuan kuota dan penyeleng...

news | 10:15 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap adanya lobi yang dilakukan asosiasi agensi perjalanan haji kepada pejabat ...

news | 09:15 WIB

Mantan Ketua Badan Anggaran DPR RI 2015, Ahmadi Noor Supit, memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebaga...

news | 08:15 WIB

Pakar Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Tunjung Sulaksono, menilai menteri baru hasil reshuff...

news | 07:00 WIB
Tampilkan lebih banyak