TVRI Resmi Siarkan Piala Dunia 2026 Secara Gratis Melalui Saluran Terestrial

Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) mengumumkan telah memperoleh hak siar Piala Dunia 2026. Seluruh pertandingan turnamen sepak bola bergengsi tersebut dipastikan dapat dinikmati masyarakat Indonesia secara gratis melalui

Elara | MataMata.com
Rabu, 31 Desember 2025 | 11:15 WIB
Konferensi pers TVRI sebagai pemegang hak siar Piala Dunia 2026 di Gedung TVRI, Senayan, Jakarta, Senin (29/12/2025). (ANTARA/FAJAR SATRIYO)

Konferensi pers TVRI sebagai pemegang hak siar Piala Dunia 2026 di Gedung TVRI, Senayan, Jakarta, Senin (29/12/2025). (ANTARA/FAJAR SATRIYO)

Matamata.com - Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) mengumumkan telah memperoleh hak siar Piala Dunia 2026. Seluruh pertandingan turnamen sepak bola bergengsi tersebut dipastikan dapat dinikmati masyarakat Indonesia secara gratis melalui siaran terestrial (free to air).

Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno, menyatakan bahwa langkah ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses hiburan yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Piala Dunia 2026 melalui TVRI dihadirkan untuk seluruh rakyat Indonesia dengan akses yang inklusif, sesuai arahan dan dukungan Bapak Presiden," ujar Iman dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (31/12/2025).

Iman menjelaskan, total 104 pertandingan yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tersebut akan ditayangkan secara simultan melalui kanal TVRI Sport dan TVRI Nasional. Turnamen dijadwalkan berlangsung pada 11 Juni hingga 19 Juli 2026, dengan waktu siaran mulai pukul 23.00 WIB hingga 11.00 WIB.

Menurut Iman, perolehan hak siar ini merupakan wujud kepedulian Presiden terhadap kecintaan masyarakat pada sepak bola. "Beliau paham kecintaan masyarakat Indonesia terhadap sepak bola, sehingga memberi arahan agar momen besar seperti Piala Dunia dapat dinikmati oleh seluruh rakyat tanpa terkecuali," tambahnya.

Masyarakat dapat mengakses siaran pertandingan cukup dengan menggunakan antena biasa (terestrial). Namun, untuk platform Over the Top (OTT) atau layanan streaming, akses akan bergantung pada kebijakan operator pihak ketiga.

Selain penyiaran melalui televisi, pemerintah berencana menginisiasi kegiatan nonton bersama (nobar) di berbagai wilayah dengan melibatkan pelaku UMKM. Inisiatif ini diharapkan mampu mendorong ekonomi lokal sekaligus menjadikan momentum Piala Dunia sebagai sarana diseminasi program edukatif bagi publik. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan bahwa pemerintah telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Sementara (...

news | 09:00 WIB

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria, menyatakan bahwa rata-rata uptime atau durasi operas...

news | 07:00 WIB

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat produksi garam nasional pada tahun 2025 mencapai sekitar 1 juta ton. J...

news | 17:11 WIB

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa percepatan pemulihan pasca-bencana banjir dan tanah longsor di P...

news | 16:15 WIB

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, memberikan respons terkait pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Tru...

news | 15:30 WIB

Wakil Ketua Umum I PSSI, Zainudin Amali, mengungkapkan bahwa seluruh proses pemilihan pelatih baru tim nasional Indonesi...

news | 13:30 WIB

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, menyatakan pemerintah tengah melaku...

news | 12:30 WIB

Pemerintah menetapkan target pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 4 juta ton untuk tahun 2026. Langkah ini ...

news | 11:15 WIB

Fase penjualan tiket melalui sistem undian acak (Random Selection Draw) untuk Piala Dunia 2026 berhasil memecahkan rekor...

news | 10:00 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pengelolaan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Baturaden yang t...

news | 09:00 WIB