Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). ANTARA/HO-Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan
Matamata.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa pemulihan infrastruktur dasar pascabencana di Sumatera merupakan prioritas utama. Hal ini diperlukan sebagai prasyarat pemulihan sosial dan ekonomi bagi masyarakat terdampak.
AHY menjelaskan bahwa jembatan, jalan, dan akses konektivitas menjadi fokus utama yang terus dipantau bersama kementerian teknis. Saat ini, pemerintah tengah berfokus pada transisi dari penanganan tanggap darurat menuju tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Infrastruktur dasar, terutama jembatan dan jalan, kami identifikasi sejak awal dan terus kami cek progresnya di lapangan. Dengan demikian, jalur-jalur vital yang sempat tertutup dapat kembali terhubung, meskipun masih terbatas dan membutuhkan penguatan agar lebih permanen," ujar AHY dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (24/12).
Upaya perbaikan ini dilakukan secara bertahap agar distribusi logistik dapat menjangkau wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor. Menko IPK menyebutkan bahwa sejumlah titik yang sebelumnya terisolasi kini sudah mulai terbuka kembali.
"Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan tentu fokus pada upaya perbaikan infrastruktur dasar yang rusak, hancur, bahkan hilang akibat banjir bandang dan longsor," kata AHY.
Ia menambahkan, "Alhamdulillah, sudah ada sejumlah progres perbaikan infrastruktur. Beberapa jembatan yang sempat putus mulai terhubung kembali, jalan-jalan transportasi darat yang terputus mulai terbuka, dan sejumlah daerah yang sebelumnya terisolasi kini sudah kembali terakses."
Selain masalah fisik bangunan, AHY memberikan perhatian khusus pada kondisi pengungsian. Ia mengimbau seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian yang berkelanjutan kepada para pengungsi.
"Kenapa pengungsian harus mendapatkan atensi serius? Karena, tidak ada yang benar-benar bisa merasakan betapa sulitnya kehidupan mereka jika kita tidak pernah berada di situ. Oleh karena itu, bantuan dalam bentuk apa pun sangat berarti bagi mereka," tuturnya.
Menghadapi tantangan geografis Indonesia, AHY menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang tangguh (resilient) dan inovatif guna memitigasi dampak bencana di masa depan. Ia mengajak sinergi lintas sektor untuk melakukan pembangunan kembali dengan standar yang lebih baik.
"Agenda kita sama, menyelamatkan manusia, mencegah terjadinya bencana berikutnya, serta melakukan recovery, rehabilitasi, dan rekonstruksi secepat mungkin. Bukan hanya membangun kembali, tetapi membangun lebih baik rebuild better, stronger, more resilient, more adaptive terhadap potensi cuaca dan bencana di masa depan," pungkasnya. (Antara)
Baca Juga: Menteri UMKM Ingatkan Pelaku Usaha Tetap Terima Pembayaran Tunai Meski Pakai QRIS