Menteri ATR Ingatkan Bali: LP2B Masih Jauh di Bawah Kebutuhan Lahan Sawah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menyoroti komposisi lahan pangan dan pertanian berkelanjutan (LP2B) di Bali yang dinilai belum mencapai standar minimal dari total lahan baku sawah (LBS).

Elara | MataMata.com
Rabu, 26 November 2025 | 07:00 WIB
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menjawab pertanyaan wartawan di Denpasar, Bali, Selasa (25/11/2025). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menjawab pertanyaan wartawan di Denpasar, Bali, Selasa (25/11/2025). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Matamata.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menyoroti komposisi lahan pangan dan pertanian berkelanjutan (LP2B) di Bali yang dinilai belum mencapai standar minimal dari total lahan baku sawah (LBS).

Usai menghadiri sebuah acara di Denpasar, Selasa (25/11), Nusron menyampaikan bahwa isu tersebut akan ia bahas langsung bersama Gubernur Bali Wayan Koster dalam pertemuan pada Rabu (26/11/2025).

"Besok (Rabu) saya mau ketemu dengan Pak Gubernur Bali dan bupati se-Bali, akan saya tekankan ini," ujarnya.

Nusron menegaskan bahwa alih fungsi lahan pertanian aktif, khususnya yang masuk kategori LP2B, sudah tidak diperbolehkan lagi dan berada dalam masa moratorium.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025, pemerintah menargetkan LP2B minimal harus mencakup 87 persen dari keseluruhan lahan baku sawah. Namun, di Bali, angka tersebut baru mencapai sekitar 62 persen.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali tahun 2024 menunjukkan bahwa luas LBS di Bali mencapai 64.474 hektare, dengan LP2B seluas 39.973 hektare.

Dalam pertemuan dengan Gubernur Bali nantinya, Nusron juga berencana meminta agar lahan sawah yang telah dialihkan peruntukannya dalam revisi RTRW untuk kegiatan non-pertanian dapat dikembalikan ke fungsi asal.

"Yang lahan sawah sudah diubah menjadi tidak sawah harus dikembalikan menjadi sawah, wajib," tegasnya.

Selain membahas persoalan pertanahan dan tata ruang, agenda pertemuan besok akan dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi Akhir Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Bali, serta penyerahan sertifikat hak atas tanah. (Antara)

Baca Juga: Zulhas Murka Temukan 250 Ton Beras Ilegal Masuk Lewat Sabang

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa proses penentuan sosok pelatih baru tim nasional sepak bola Indonesia masi...

news | 08:00 WIB

Indonesia meraih penghargaan The New Destination Champion Award 2026 dalam ajang Annual La Liste Awards Ceremony sebagai...

news | 06:00 WIB

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengekspresikan kemarahannya setelah mengetahui ada 250 ton be...

news | 15:15 WIB

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan kembali peran sentral guru sebagai fondasi pembangunan pendidikan nasio...

news | 14:15 WIB

Kejaksaan Negeri (Kejari) Donggala, Sulawesi Tengah, menyita ratusan aset berupa kendaraan dan dokumen tanah dalam penyi...

news | 13:15 WIB

Menteri Pertanian yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bah...

news | 12:00 WIB

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan pembicaraan via telepon yang menyinggung i...

news | 11:00 WIB

PT Kereta Api Indonesia (KAI) resmi memberlakukan aturan baru terkait pembawaan dan penggunaan power bank selama perjala...

news | 10:15 WIB

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) te...

news | 09:00 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pengawasan stok bahan bakar minyak (BBM) dan LPG dilakukan ...

news | 08:00 WIB