Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Laode Sulaeman memberi keterangan ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (24/11/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)
Matamata.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pengawasan stok bahan bakar minyak (BBM) dan LPG dilakukan secara ketat, mengingat perayaan Natal 2025 dan Lebaran 2026 yang jatuh dalam rentang waktu berdekatan.
“Jadi ini (stok BBM) kami benar-benar jaga, Natal sampai Lebaran ini dekat sekali jaraknya, itu yang kami jaga,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Laode Sulaeman saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin.
Laode menyampaikan bahwa Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga memberi perhatian khusus terhadap ketersediaan stok. Menteri, kata dia, memastikan stok BBM tetap berada di atas batas 20 hari.
“Beliau (Menteri ESDM) sebelum berakhir pekan harus melihat dulu stok (BBM) berapa nih, itu yang paling penting. Karena ini grafik naik nanti Desember kan Natal,” ucap Laode.
Memasuki Desember pekan depan, permintaan BBM diperkirakan meningkat seiring semakin dekatnya perayaan Natal 2025.
Secara terpisah, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menjelaskan langkah Pertamina dalam menjaga ketersediaan BBM menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Menurutnya, Pertamina terus menambah stok dengan meningkatkan produksi kilang serta melakukan impor tambahan.
Volume impor tambahan untuk Pertalite mencapai 1,4 juta kiloliter sebagai bagian dari persiapan menghadapi lonjakan konsumsi BBM pada periode tersebut. Laode memastikan impor tersebut tidak melampaui kuota yang telah ditetapkan pemerintah.
“Per hari ini, stok ada di 20,2 hari secara nasional, akan terus kami tingkatkan,” kata Mars Ega. Ia menargetkan ketahanan stok BBM bisa meningkat hingga lebih dari 21 hari, bahkan menjaga stabilitas pada kisaran 22–23 hari.
“Pertamax Turbo ada tambahan impor, tapi juga ada tambahan produksi dari Kilang Cilacap dan Kilang Balongan,” tutur Mars Ega. (Antara)
Baca Juga: DPR RI Distribusikan 98 Ton Bibit Jagung untuk Dongkrak Produksi di Muna dan Mubar