Arsip foto - Petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, mempersiapkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (23/9/2025). (ANTARA/Risky Syukur)
Matamata.com - Sebanyak 560 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia kini telah memperoleh Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), sebagai bukti bahwa dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) mereka memenuhi standar kebersihan dan kesehatan pangan yang ditetapkan pemerintah.
“Sampai hari ini ada sekitar 560-an kalau tidak salah. Saya belum terima data terbaru,” ujar Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Jakarta, Senin (27/10).
Dadan menjelaskan, seluruh SPPG telah mengajukan proses sertifikasi tersebut dan sebagian besar masih menunggu penerbitan resmi. Ia memastikan, dalam waktu dekat semua SPPG akan memiliki sertifikat tersebut.
“Insya Allah dalam waktu dekat seluruhnya akan tersertifikasi,” katanya optimistis.
Untuk SPPG yang baru berdiri, lanjut Dadan, prosesnya dilakukan setelah lolos verifikasi dari BGN dan memperoleh rekomendasi dari Dinas Kesehatan setempat sebelum memulai operasional.
“Insya Allah dalam waktu dekat seluruhnya sudah dilakukan sertifikasi,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menegaskan bahwa lembaganya berkomitmen menjaga keamanan dan kualitas makanan yang dihasilkan oleh SPPG bersertifikat.
“Regulasi ini merupakan salah satu persyaratan wajib yang ditetapkan BGN untuk memastikan standar kesehatan dan kebersihan dalam proses produksi menu Program MBG,” jelasnya.
Nanik juga mendorong seluruh SPPG yang sudah beroperasi agar segera menuntaskan proses sertifikasi sebelum Oktober 2025.
“Kami mendorong SPPG yang sudah operasional agar segera mengurus penerbitan SLHS hingga Oktober 2025,” ujarnya.
Baca Juga: Purbaya Fokus Awasi Impor Ilegal di Pelabuhan: Saya Nggak Akan ke Pasarnya
Menurutnya, sertifikasi ini penting sebagai bentuk perlindungan bagi penerima manfaat dan jaminan keamanan pangan.
“Kami juga terus memonitor perkembangan sertifikasi SPPG setiap hari,” kata Nanik. (Antara)