Danantara Minta Skema Penempatan Dana Pemerintah di Bank Himbara Lebih Fleksibel dan Bunga Lebih Rendah

CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit dari dana pemerintah sebesar Rp200 triliun yang ditempatkan di perba

Elara | MataMata.com
Selasa, 14 Oktober 2025 | 15:00 WIB
CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani berbicara dalam acara Forbes CEO Global Conference di Jakarta, Selasa (14/10/2025). (ANTARA/HO-Forbes CEO Global)

CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani berbicara dalam acara Forbes CEO Global Conference di Jakarta, Selasa (14/10/2025). (ANTARA/HO-Forbes CEO Global)

Matamata.com - CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit dari dana pemerintah sebesar Rp200 triliun yang ditempatkan di perbankan nasional.

“Kami selalu hati-hati. Ini kan dana masyarakat, dana pemerintah, kita selalu hati-hati mengevaluasi,” ujar Rosan usai menghadiri Forbes CEO Global Conference di Jakarta, Selasa (14/10).

Rosan menjelaskan, setiap bank memiliki mekanisme dan kebijakan sendiri dalam memberikan pinjaman, termasuk dalam hal tenor kredit. Namun, ia menilai skema penempatan dana pemerintah saat ini yang berbentuk deposit on call (DOC) dengan tenor enam bulan terlalu pendek untuk mendukung pembiayaan jangka panjang.

“Harapannya pinjamannya tidak hanya enam bulan. Kalau kita berikan pinjaman jangka panjang kan ada potensial mismatch juga,” jelasnya.

Sebagai informasi, deposit on call merupakan bentuk simpanan jangka pendek yang bisa ditarik kapan saja dengan pemberitahuan terlebih dahulu, biasanya dalam waktu satu hingga tiga hari.

Selain masa penempatan, Rosan juga menyoroti suku bunga penempatan dana pemerintah yang saat ini berada di kisaran 3,8 persen. Ia berharap bunga tersebut bisa lebih rendah agar bank memiliki ruang lebih besar untuk menyalurkan kredit dengan bunga yang lebih ringan.

“Harapannya rate-nya mungkin enggak 4 persen atau sekarang 3,8 persen. Karena rata-rata dari perbankan kita kan depositnya itu 2,44 persen. Jadi harapannya bisa lebih rendah dari itu,” ujarnya.

Menurut Rosan, dengan skema yang lebih fleksibel dan bunga penempatan yang lebih rendah, bank dapat menyalurkan kredit dengan bunga ringan terutama ke sektor UMKM dan koperasi. Hal ini diyakini akan membantu menggerakkan perekonomian nasional secara lebih merata.

Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Keuangan atas kebijakan penempatan dana tersebut.

Sebagai informasi, pemerintah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun ke lima bank Himbara, yakni Bank Mandiri Rp55 triliun, BRI Rp55 triliun, BNI Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, dan BSI Rp10 triliun.

Baca Juga: DPR Minta Menkeu Purbaya Perbaiki Gaya Komunikasi dan Lebih Fokus pada Desain Ekonomi Nasional

Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya memastikan pemerintah tidak akan menarik dana tersebut meski telah melewati masa enam bulan.

“Pada dasarnya seperti menaruh uang di bank suka-suka sampai kapan, supaya muter di perekonomian,” ujar Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/9). (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menilai Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa perlu memperbaiki gaya komunik...

news | 17:15 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menilai kesepakatan gencatan senjata yang dihasilkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ...

news | 16:15 WIB

Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen memperkuat keamanan dan keselamatan di lingkungan ...

news | 14:15 WIB

Uni Eropa menyatakan kesiapannya untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan rencana gencatan senjata di Jalur Gaza. Blok ter...

news | 12:30 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan bahwa dua dari empat saksi yang dijadwalkan hadir pada Senin (13/10) unt...

news | 11:30 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pujian khusus kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam...

news | 10:15 WIB

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, mendorong Presiden Prabowo Subianto agar memanfaatkan momentum Konferensi Tingkat ...

news | 09:28 WIB

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa dana subsidi p...

news | 08:30 WIB

Pemerintah berencana meninjau ulang kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) yang dinilai belum memberikan dampak signifikan ...

news | 07:15 WIB

Istri mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, Franka Frankli...

news | 17:30 WIB