Desa Migran Emas Jadi Garda Terdepan Cegah Perdagangan Orang dan Lindungi Pekerja Migran

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, menyebut kehadiran Desa Migran Emas sebagai langkah strategis negara dalam menciptakan sistem migrasi yang aman dan manusiawi. Hal itu ia sampaikan secara daring dalam peres

Elara | MataMata.com
Kamis, 26 Juni 2025 | 09:00 WIB
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani dalam kunjungan kerja ke Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 26 Maret 2025. ANTARA/HO-KP2MI

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani dalam kunjungan kerja ke Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 26 Maret 2025. ANTARA/HO-KP2MI

Matamata.com - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, menyebut kehadiran Desa Migran Emas sebagai langkah strategis negara dalam menciptakan sistem migrasi yang aman dan manusiawi.

Hal itu ia sampaikan secara daring dalam peresmian Desa Migran Emas di Desa Jlamprang, Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (26/6).

Menurut Christina, program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem perlindungan pekerja migran yang dimulai dari desa—akar kehidupan para calon pekerja migran. Selain Jlamprang, dua desa lain di Wonosobo yang ditetapkan sebagai Desa Migran Emas adalah Desa Kuripan dan Margosari.

"Desa Migran Emas harus menjadi pusat informasi yang menjamin akses terhadap data migrasi yang benar, mudah dijangkau, dan akurat," ujar Christina.

Ia menegaskan, desa-desa tersebut diharapkan mampu menjadi benteng pertama dalam mencegah praktik migrasi ilegal, termasuk percaloan yang selama ini membelit calon pekerja migran.

“Sudah waktunya desa menjadi pelindung, bukan ladang perburuan bagi calo dan sindikat. Bersama Desa Migran Emas, kita ingin pekerja migran berangkat dengan aman, bekerja dengan martabat, dan pulang membawa harapan,” imbuhnya.

Christina juga menyoroti pentingnya pengelolaan remitansi—uang kiriman dari luar negeri—sebagai modal pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Senada dengan hal tersebut, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menilai program Desa Migran Emas sebagai langkah strategis dalam membangun sistem penempatan dan perlindungan pekerja migran yang inklusif, terstruktur, dan adil.

Ia menyebut, Pemkab Wonosobo telah mengesahkan peraturan daerah untuk memperkuat perlindungan terhadap warganya yang bekerja di luar negeri.

“Bahkan beberapa desa di Wonosobo juga sudah memiliki regulasi khusus di tingkat desa,” ujarnya.

Baca Juga: Memiliki Penampilan Gemuk dan Brewokan, Aliando Syarief Bantah jadi Dukun di Film 'Narik Sukmo'

Hingga kini, jumlah pekerja migran asal Wonosobo tercatat mencapai 695 orang. Menteri P2MI Abdul Kadir Karding sebelumnya meresmikan ketiga desa tersebut, dan menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk memperbaiki tata kelola perekrutan dan penempatan tenaga kerja migran.

“Kita ingin semua pekerja migran berangkat secara prosedural agar tidak mengalami berbagai masalah di luar negeri,” tegas Karding. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir memberikan pesan khusus kepada Kontingen Indonesia yang akan berlaga pada SEA G...

news | 17:30 WIB

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mulai menelusuri dugaan kerusakan hutan yang menjadi pemicu banjir da...

news | 16:15 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan terdapat 23 izin pertambangan yang berada di wilayah ter...

news | 15:36 WIB

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pemerintah masih menunggu pengajuan resmi tambahan anggaran dar...

news | 14:00 WIB

Seorang pelajar MTs Negeri 3 Banyuwangi, Jawa Timur, Reyno Felix Altair Hidayat, berhasil meraih prestasi membanggakan d...

news | 13:00 WIB

Kementerian Agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) bersama Lembaga Pengelol...

news | 12:00 WIB

Bupati Aceh Timur Minta Hunian Darurat untuk Korban Banjir Lokop...

news | 11:15 WIB

Sekitar 800 mahasiswa dari Universitas Palangka Raya (UPR) bersama sejumlah perguruan tinggi lain di Kalimantan Tengah m...

news | 08:30 WIB

Pemerintah akan mengaktifkan perangkat Very Small Aperture Terminal (VSAT), yakni stasiun bumi telekomunikasi berukuran ...

news | 07:30 WIB

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyampaikan belasungkawa atas musibah banjir bandang dan tanah longsor yang me...

news | 06:00 WIB