Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Tawarkan Komedi Absurd dan Kritik Sosial dalam Balutan Gaya Mumblecore

Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu menjadi sajian terbaru dari trio komika GJLS (Rigen Rakelna, Hifdzi Khoir, dan Rispo Ananta) yang mengusung komedi absurd dalam gaya mumblecore, sebuah subgenre sinema yang populer di Amerika Serikat pada awal 2000-an.

Elara | MataMata.com
Minggu, 08 Juni 2025 | 12:30 WIB
film GJLS. (Foto: ist)

film GJLS. (Foto: ist)

Matamata.com - Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu menjadi sajian terbaru dari trio komika GJLS (Rigen Rakelna, Hifdzi Khoir, dan Rispo Ananta) yang mengusung komedi absurd dalam gaya mumblecore, sebuah subgenre sinema yang populer di Amerika Serikat pada awal 2000-an.

Film yang disutradarai Monty Tiwa ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 12 Juni 2025.

Mengusung nuansa sinematik yang tidak konvensional, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memadukan improvisasi dalam akting, penyutradaraan, hingga sinematografi. Improvisasi ini tidak hanya melibatkan para aktor, tetapi juga kru kamera, sehingga menghasilkan estetika yang otentik dan kontras dengan film-film arthouse yang sarat simbol.

Penyuntingan ekstensif menjadi bagian penting proses produksi, bahkan klip adegan kesalahan (bloopers) turut disisipkan sebagai bagian dari komedi film.

Film ini dibuka dengan kisah Tyo (diperankan Bucek Depp), seorang juragan kos yang baru kehilangan istrinya. Namun, momen duka itu justru menjadi ajang bagi tiga anaknya — Rigen, Hifdzi, dan Rispo — untuk melobi sang ayah menjual aset demi menutupi masalah pribadi mereka: pernikahan mendadak akibat kehamilan, kehilangan mobil pinjaman, hingga terjebak pinjaman daring dan judi online.

Konflik berkembang saat Tyo mengumumkan akan menikahi Feni (Nadya Arina), seorang SPG muda penghuni kos. Keputusan ini memicu kecurigaan dari ketiga anaknya, yang menganggap Feni hanya mengincar harta.

Aksi sabotase pun dimulai, penuh dengan kelucuan khas GJLS. Kehadiran Sumi (Luna Maya), teman lama Tyo, menambah kerumitan cerita.

Monty Tiwa menyajikan penyutradaraan yang tidak lazim, di mana karakter dalam film bahkan berbicara langsung kepada sutradara, melampaui konsep “breaking the fourth wall”. Pendekatan ini disebut Monty sebagai inovasi baru sepanjang 25 tahun kariernya di industri film.

Trio GJLS sebelumnya telah merilis film pendek berjudul Kuyup pada 2020 di YouTube. Kedua karya ini mengusung genre “scientific comedy”, sebuah istilah yang digunakan para pemeran untuk menggambarkan humor dengan formula tertentu, seolah ilmiah.

Film ini juga didukung oleh aktor-aktor ternama seperti Umay Shahab, Reynavenzka Deyandra, dan Maxime Bouttier. Karakter minor seperti Binasrul dan temannya yang memiliki kondisi sumbing (diperankan Muhammad Kadavi) turut memperkuat lapisan absurditas film.

Baca Juga: Anime Festival Asia Hadirkan Rumah Hantu Jepang "MEIZU x SHADOW CORRIDOR" di Jakarta

Beberapa adegan dan dialog yang sulit dipahami justru dimanfaatkan sebagai pemicu tawa, menyoroti bagaimana distorsi komunikasi dapat menjadi sumber komedi.

Komedi dalam GJLS: Ibuku Ibu-Ibu tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentil realitas sosial, termasuk isu generasi muda yang terjerat utang, judi daring, dan persoalan keluarga. Produser eksekutif film ini adalah Indra Yudhistira, tokoh di balik kemunculan Standup Comedy Indonesia (SUCI) di televisi.

Sebagai pelengkap, film ini menampilkan lagu tema bergenre dangdut berjudul Feromon yang dinyanyikan Bucek Depp dan Nadya Arina. Lagu tersebut dipopulerkan oleh grup Orkes Pensil Alis, yang turut digawangi Hifdzi Khoir. Musik latar lainnya adalah lagu Akhir Awal karya Gusti Irwan Wibowo.

Kehadiran film ini menandai perkembangan baru dalam perfilman nasional, seiring dengan diversifikasi genre dan keberhasilan film-film sebelumnya seperti animasi Jumbo. Gaya mumblecore yang diusung menambah warna dalam dinamika industri film Indonesia yang terus berkembang. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Kiper Cremonese, Emil Audero, dipastikan tidak bisa memperkuat timnas Indonesia pada dua laga putaran keempat kualifikas...

news | 16:59 WIB

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan besaran dana mengendap pemerintah di Bank Indonesia (BI) tidak memiliki nilai...

news | 16:15 WIB

Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan melakukan audiensi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ...

news | 15:15 WIB

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memastikan insiden kebakaran yang melanda Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Satu Tower 1...

news | 13:15 WIB

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital resmi membekukan se...

news | 12:15 WIB

PT Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa penggunaan etanol dalam bahan bakar minyak (BBM) merupakan praktik umum yang t...

news | 11:30 WIB

Gelaran MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika pada 35 Oktober 2025 membawa dampak signifikan bagi sektor perhotelan di K...

news | 10:58 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan penyebab lamanya proses penetapan dan penahanan tersangka kasus dugaan ko...

news | 09:15 WIB

Perum Bulog menegaskan kesiapan menyediakan beras berkualitas dalam mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (...

news | 08:30 WIB

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan akan menghentikan layanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terbuk...

news | 07:00 WIB