(Foto: ist)
Matamata.com - Dunia astronomi dihebohkan oleh penemuan fenomena baru di angkasa luar, yakni sebuah objek misterius yang memancarkan sinar setiap 44 menit sekali. Objek yang diberi nama GPM J1839-10 ini menarik perhatian para ilmuwan karena perilakunya yang tidak biasa dan berbeda dari fenomena kosmik pada umumnya.
Penemuan objek misterius tersebut pertama kali dilaporkan oleh tim astronom internasional, yang dipimpin oleh Universitas Curtin, Australia. Dalam penelitian mereka, para ilmuwan menggunakan teleskop radio canggih untuk mendeteksi sinyal berenergi tinggi yang rutin muncul hampir setiap tiga perempat jam.
Dalam keterangannya, Dr. Natasha Hurley-Walker dari Curtin University mengungkapkan keheranannya terhadap temuannya.
“Kami benar-benar belum pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya. Objek ini muncul, menghilang, lalu kembali lagi secara teratur setiap 44 menit. Ini sangat tidak biasa untuk fenomena kosmis,” kata Dr. Hurley-Walker, Senin (3/6/2024).
Objek yang terletak di galaksi Bima Sakti ini tidak hanya memancarkan gelombang radio, tetapi juga sinyal lain yang membingungkan para peneliti. GPM J1839-10 ditemukan saat para astronom meneliti data lama dari teleskop radio yang didesain untuk mencari objek-objek luar biasa di luar angkasa.
Menariknya, fenomena tersebut sudah terekam sejak tahun 1988, namun baru diketahui berkat perkembangan teknologi teleskop yang lebih sensitif.
Di tengah antusiasme ilmuwan, objek ini disebut berbeda dari bintang atau pulsar pada umumnya. Biasanya, pulsar memancarkan gelombang radio secara konsisten atau berkedip dalam hitungan milidetik hingga detik.
Namun, “bintang berkedip” ini justru aktif dan tidak terdeteksi selama hampir 40 menit, lalu menyala terang kembali selama satu menit.
“Tidak ada fenomena lain yang dikenal di alam semesta memiliki pola seperti ini,” ungkap Dr. Natasha Hurley-Walker lagi sebagaimana diberitakan Katakini.com. Ia menambahkan bahwa mayoritas objek di angkasa, terutama bintang neutron ataupun magnetar, biasanya memperlihatkan perilaku yang lebih stabil atau dengan periode kedipan jauh lebih singkat.
Peneliti masih menimbang-nebak kemungkinan apakah objek misterius ini adalah magnetar yang sangat lambat berotasi, atau ada jenis bintang neutron lain yang belum pernah didata sebelumnya dalam ilmu astronomi modern. Dr. Hurley-Walker menyatakan, “Ini bisa menjadi jenis bintang neutron yang benar-benar baru, atau bahkan sesuatu yang lebih asing lagi.”
Penemuan ini berpotensi memperkaya pemahaman manusia terkait objek-objek ekstrem di alam semesta. Para ilmuwan kini tengah berupaya mengumpulkan lebih banyak data dan berencana melibatkan teleskop-teleskop radio di seluruh dunia untuk memantau perilaku aneh dari GPM J1839-10.
"Hasil penelitian ini akan membantu kita memahami lebih jauh tentang proses ekstrem di ruang angkasa. Kami juga ingin tahu apakah ada objek lain dengan pola seperti ini di galaksi kita atau bahkan di luar galaksi," jelas Dr. Hurley-Walker.
Penemuan GPM J1839-10 kini masuk dalam catatan penting dunia astronomi dan menambah daftar misteri kosmik yang masih menunggu untuk dipecahkan oleh generasi ilmuwan berikutnya. Bagi masyarakat awam, fenomena ini membuktikan bahwa langit malam masih menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap.