Zul Zivilia [Sumarni/Suara.com]
Tak hanya soal kendaraan ramah lingkungan, Zul juga mengaku terkesan dengan kemajuan Jakarta secara keseluruhan. Ia menuturkan bahwa pembangunan semakin pesat terlihat dari banyaknya infrastruktur baru, khususnya di bidang transportasi dan fasilitas umum.
“Jalan sekarang makin macet, tapi jumlah kendaraan listrik juga makin banyak. Bahkan, lampu lalu lintas dan fasilitas umum pun semakin canggih,” katanya seraya tersenyum.
Zul tidak menampik bahwa ada perasaan kagum sekaligus kewalahan untuk beradaptasi kembali di tengah cepatnya perubahan yang terjadi. Apalagi, selama berada di dalam penjara, akses terhadap informasi dan perkembangan dunia luar sangatlah terbatas.
“Ketika keluar, rasanya seperti masuk ke dunia baru. Butuh waktu buat saya untuk menyesuaikan diri lagi, karena banyak yang berubah,” tambahnya.
Di sisi lain, Zul Zivilia mengaku bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk kembali menjalani hidup dengan normal. Ia mengungkapkan keinginannya untuk memulai lembaran baru, sekaligus terus belajar beradaptasi dengan segala perubahan zaman yang ada.
“Saya ingin sekali bisa ikut kemajuan ini, meski saya harus belajar dari nol lagi. Tapi saya yakin bisa,” tuturnya penuh harap.
Kisah Zul Zivilia ini menjadi contoh nyata bagaimana waktu dan zaman dapat berjalan begitu cepat, hingga seseorang yang lama hilang dari pergaulan harus berjuang keras mengejar ketertinggalan.
Bagi Zul, kehadiran mobil listrik di Jakarta bukan hanya menunjukkan kemajuan teknologi, tetapi juga menjadi lambang perubahan besar di masyarakat yang harus ia ikuti.