Perdana Menteri Israel Tawarkan Warga Palestina di Gaza Pindah ke Negara Lain

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak rencana untuk menerapkan "migrasi sukarela" untuk warga Palestina di Gaza dengan tujuan negara-negara lain.

Riki Chandra | MataMata.com
Selasa, 26 Desember 2023 | 14:14 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. [Dok.Antara]

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. [Dok.Antara]

Matamata.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak rencana untuk menerapkan "migrasi sukarela" untuk warga Palestina di Gaza dengan tujuan negara-negara lain. Kabar itu dilaporkan media Israel.

Menurut harian Israel Hayom, Netanyahu membuat pernyataan tersebut pada sidang parlemen tertutup khusus para anggota parlemen Partai Likud yang berkuasa.

"Persoalan kita adalah negara-negara yang mau menerima (warga Gaza itu), dan kita sedang mengusahakannya," katanya, dikutip dari Antara, Selasa (26/12/2023).

Dalam sidang itu, Danny Danon dari Partai Likud mengungkapkan ada negara-negara yang sebenarnya mengangkat isu tersebut, termasuk Menteri Imigrasi Kanada Marc Miller dan mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley yang sedang mengikuti proses penjaringan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik.

Danon menambahkan, Israel harus membentuk komite untuk menindaklanjuti isu tersebut guna memastikan semua orang yang ingin pindah ke negara ketiga dapat melakukannya.

Pada beberapa kesempatan, AS, negara-negara Arab dan Eropa sudah menyuarakan penolakan tegas terhadap segala bentuk “migrasi paksa” terhadap warga Palestina di Gaza.

Otoritas Palestina dan Hamas belum menanggapi pernyataan Israel tersebut.

Israel menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, sehingga menewaskan sedikitnya 20.700 warga Palestina yang sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 54.536 orang.

Sebaliknya, sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza di mana setengah dari perumahan di wilayah pesisir itu rusak atau hancur dan hampir 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk tersebut ketika mereka kekurangan makanan dan air bersih yang akut. (Anadolu)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Penyanyi dan pendakwah nasional Rhoma Irama melelang sejumlah barang pribadinya, termasuk jas, sorban, dan peci, sebagai...

news | 16:28 WIB

DPR RI resmi menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Penyesuaian Pidana dalam Rapat Paripurna ke-10 Masa Persid...

news | 16:20 WIB

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, menegaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan kritik ya...

news | 14:15 WIB

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menegaskan bahwa partainya terus menjalankan amanat Pre...

news | 13:00 WIB

China menegaskan bahwa tindakan angkatan lautnya yang mengarahkan radar pengendali tembakan ke pesawat tempur Jepang dil...

news | 12:00 WIB

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menanggapi kemungkinan lembaganya menghadirkan Gubernur Sumater...

news | 11:31 WIB

PT Pertamina Patra Niaga (Persero) memaksimalkan pemanfaatan fasilitas darurat seperti Pertamina Mobile SPBU dan canting...

news | 10:15 WIB

Presiden Prabowo Subianto menyetujui anggaran sebesar Rp60 juta untuk setiap rumah pengungsi yang mengalami kerusakan ak...

news | 09:15 WIB

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmennya untuk menindak tegas praktik wh...

news | 08:00 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti keputusan Bupati Aceh Selatan, Mirwan yang menjalankan ibadah umrah di tengah kon...

news | 07:00 WIB