Hamas: Upaya Israel Usir Warga Palestina di Jalur Gaza Hanya Angan-angan!

Kelompok Hamas Palestina menegaskan bahwa pernyataan sejumlah pemimpin Israel tentang pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza hanyalah sebuah angan-angan yang tidak bisa diwujudkan.

Riki Chandra | MataMata.com
Selasa, 02 Januari 2024 | 10:48 WIB
Warga membawa seorang pria setelah dievakuasi dari reruntuhan bangunan keluarga Bakr yang hancur karena serangan Israel di Al-Shati, Kota Gaza (21/10/2023). [Dok.Antara]

Warga membawa seorang pria setelah dievakuasi dari reruntuhan bangunan keluarga Bakr yang hancur karena serangan Israel di Al-Shati, Kota Gaza (21/10/2023). [Dok.Antara]

Matamata.com - Kelompok Hamas Palestina menegaskan bahwa pernyataan sejumlah pemimpin Israel tentang pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza hanyalah sebuah angan-angan yang tidak bisa diwujudkan.

Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rencana tersebut tidak akan pernah terwujud karena ketabahan dan perlawanan berani rakyat Palestina.

Pernyataan Hamas itu untuk menanggapi komentar dari beberapa pejabat Israel garis keras, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang menyerukan evakuasi sukarela warga Palestina dari Gaza dan mendesak berbagai negara untuk menerima warga Palestina dari Gaza.

Pernyataan Hamas tersebut mendesak masyarakat internasional dan PBB untuk mengaktifkan hukum internasional dalam menghadapi sikap fasis ini yang tidak lain adalah kejahatan perang.

Pada 26 Desember, Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengatakan bahwa pernyataan Israel tentang "evakuasi sukarela" warga Gaza memerlukan "posisi internasional untuk menghentikan kejahatan semacam itu."

Pada pekan lalu, media Israel mengatakan bahwa PM Benjamin Netanyahu mendorong rencana untuk menerapkan "migrasi sukarela" warga Palestina di Gaza ke beberapa negara lain.

Israel menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 21.978 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai 57.697 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Sekitar 1.200 warga Israel diyakini telah tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober, termasuk tentara. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa proses pembenahan sistem Coretax terus menunjukkan kemajuan, m...

news | 16:48 WIB

Kejaksaan Agung (Kejagung) membenarkan adanya penggeledahan di kantor Bea Cukai oleh tim penyidik Jaksa Agung Muda Bidan...

news | 14:30 WIB

Pemerintah berencana mewajibkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang dicampur dengan etanol sebanyak 10 persen atau ...

news | 13:30 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan ziarah ke makam ulama besar K.H. Abbas Abdul Jamil atau lebih dikenal...

news | 12:30 WIB

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, menyerukan agar Israel segera mematuhi kewajiban hukum intern...

news | 11:30 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui pembentukan Direktora...

news | 10:30 WIB

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menegaskan bahwa penolakan terhadap keikutsertaan atlet Israel dalam Kejuaraan ...

news | 09:30 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa penetapan selebgram Lisa Mariana Presley Zulkandar (LM) sebagai ters...

news | 08:30 WIB

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) membuka peluang investasi bagi para pelaku usaha dan in...

news | 07:30 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menelusuri dugaan pengondisian mesin electronic data capture (EDC) dalam penyi...

news | 06:20 WIB