Lebanon Mogok Nasional Demi Solidaritas untuk Gaza

Lebanon menggelar aksi mogok nasional dengan menutup semua kantor dan lembaga pemerintahan di seluruh negeri pada Senin (11/12/2023).

Riki Chandra | MataMata.com
Senin, 11 Desember 2023 | 16:34 WIB
Sejumlah peserta membawa bendera Palestina saat mengikuti aksi damai untuk Palestina di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (24/11/2023). [Dok.Antara]

Sejumlah peserta membawa bendera Palestina saat mengikuti aksi damai untuk Palestina di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (24/11/2023). [Dok.Antara]

Matamata.com - Lebanon menggelar aksi mogok nasional dengan menutup semua kantor dan lembaga pemerintahan di seluruh negeri pada Senin (11/12/2023). Aksi mogok tersebut merupakan wujud dari solidaritas untuk Gaza dan desa-desa di Lebanon selatan yang terkena serangan Israel.

Dalam pernyataan resmi pada Minggu (10/12/2023), Sekjen Dewan Menteri Lebanon Mahmoud Mekkiya mengumumkan bahwa Perdana Menteri Najib Mikati membuat keputusan itu untuk merespons seruan aksi mogok global.

"Sebagai solidaritas bagi Gaza dan rakyat Palestina, termasuk sesama warga kami di Gaza dan di desa-desa perbatasan Lebanon," katanya.

Pusat komunitas Engineers' Syndicate Beirut juga mengumumkan penutupan markas utamanya di ibu kota Lebanon, Beirut, serta kantor cabangnya di berbagai wilayah pada Jumat.

Tindakan kolektif tersebut sejalan dengan seruan luas yang diinisiasi oleh para aktivis di seluruh dunia dengan hashtag #StrikeForGaza.

Seruan tersebut mendesak dilakukannya aksi mogok global yang komprehensif pada Senin untuk menunjukkan solidaritas untuk warga Gaza dan memberikan tekanan kepada sejumlah pemerintahan untuk mengambil aksi guna mengakhiri perang Israel.

Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan yang disepakati dengan Hamas.

Diketahui, hampir 18 ribu warga Palestina telah tewas dan lebih dari 49.229 lainnya luka-luka akibat serangan udara dan darat tanpa henti oleh Israel di daerah kantong itu sejak 7 Oktober, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.

Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas tercatat sebanyak 1.200 orang, menurut angka resmi. (Antara)

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa proses pembenahan sistem Coretax terus menunjukkan kemajuan, m...

news | 16:48 WIB

Kejaksaan Agung (Kejagung) membenarkan adanya penggeledahan di kantor Bea Cukai oleh tim penyidik Jaksa Agung Muda Bidan...

news | 14:30 WIB

Pemerintah berencana mewajibkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang dicampur dengan etanol sebanyak 10 persen atau ...

news | 13:30 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan ziarah ke makam ulama besar K.H. Abbas Abdul Jamil atau lebih dikenal...

news | 12:30 WIB

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, menyerukan agar Israel segera mematuhi kewajiban hukum intern...

news | 11:30 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui pembentukan Direktora...

news | 10:30 WIB

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menegaskan bahwa penolakan terhadap keikutsertaan atlet Israel dalam Kejuaraan ...

news | 09:30 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa penetapan selebgram Lisa Mariana Presley Zulkandar (LM) sebagai ters...

news | 08:30 WIB

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) membuka peluang investasi bagi para pelaku usaha dan in...

news | 07:30 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menelusuri dugaan pengondisian mesin electronic data capture (EDC) dalam penyi...

news | 06:20 WIB