Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono (kiri) dan Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) Letjen TNI (Purn) Teguh Arief Indratmoko (kanan) menumpang becak listrik bantuan Presiden Prabowo Subianto di halaman Pendopo Si Panji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (2/12/2025). ANTARA/Sumarwoto
Matamata.com - Sebanyak 280 pengemudi becak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menerima bantuan becak listrik dari Presiden Prabowo Subianto. Program ini disalurkan melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah.
Penyerahan bantuan dilakukan di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Selasa, oleh Ketua Yayasan GSN Letjen TNI (Purn) Teguh Arief Indratmoko bersama Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono.
Usai kegiatan, Bupati Sadewo menyampaikan bahwa jumlah bantuan yang diterima melebihi usulan awal daerah.
“Kami mengajukan 188 unit, tetapi GSN memberikan 280. Dalam tiga hari kami mendata pengemudi becak yang memenuhi kriteria usia,” ujarnya.
Pembagian unit dilakukan di tiga wilayah, yakni Purwokerto dan Kecamatan Banyumas masing-masing 100 unit serta Kecamatan Sokaraja sebanyak 80 unit. Pemkab Banyumas, kata Sadewo, hanya menyiapkan data calon penerima, sedangkan penetapan dilakukan langsung oleh yayasan.
Selain becak listrik, turut disalurkan bantuan lain seperti 21 kacamata berbasis kecerdasan buatan (AI), iPad untuk enam sekolah dasar di wilayah blank spot internet, serta paket sembako bagi penerima manfaat.
Ketua Yayasan GSN Teguh Arief Indratmoko menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiatif pribadi Presiden Prabowo bagi para pengemudi becak lanjut usia yang masih bekerja menggunakan becak konvensional.
“Tidak ada prioritas khusus daerah tertentu. Target nasional ada 80 ribu pengemudi becak yang akan menerima secara bertahap. Tahun ini ditargetkan 10 ribu unit, dan tahun depan 30 ribu,” katanya.
Ia menilai becak listrik dapat menunjang produktivitas karena lebih ringan dioperasikan. Untuk itu, penerima ditegaskan agar tidak memperjualbelikan bantuan tersebut.
“Jika disalahgunakan atau dijual, becaknya akan kami tarik dan diberikan kepada pengemudi lain,” tegasnya.
Baca Juga: KPK Kirim Surat Panggilan untuk Ridwan Kamil Terkait Kasus Bank BJB
GSN juga menggandeng sejumlah bengkel untuk layanan perawatan teknis. Sementara pemerintah daerah diimbau menyediakan fasilitas pengisian daya di pangkalan becak.
Bagi para penerima, bantuan ini dinilai membawa harapan baru. Abdul Mungid (75), warga Desa Kebumen, Kecamatan Baturaden, mengaku pendapatannya sempat tidak menentu.
“Menarik becak kayu itu berat. Kadang cuma dapat Rp50 ribu atau kosong. Dengan becak listrik ini saya sangat bersyukur,” ujar pengemudi yang biasa mangkal di Puskesmas Purwokerto Timur II itu.
Penerima lainnya, Sugeng Riyanto (55) dari Karanglewas, berharap pendapatannya bisa meningkat.
“Kadang dulu hanya dapat Rp20 ribu–Rp40 ribu. Sekarang lebih ringan karena tidak butuh tenaga besar,” katanya.
Penanggung jawab penyaluran bantuan, Rachmat Imanda, menyebut ada sekitar 350 pengemudi becak di Banyumas berdasarkan pendataan awal.
“Secara bertahap, seluruh pengemudi becak di Banyumas akan mendapatkan bantuan becak listrik dari Presiden. Kami juga akan mengawasi agar bantuan ini tidak disalahgunakan atau dijual,” ujarnya. (Antara)